5 Hektar hutan Gunung Sindoro sengaja dibakar
Kebakaran hutan terjadi tepat di Desa Candiasan, Kecamatan Kertek, Wonosobo sejak Minggu (29/7) malam.
Hutan milik Perum Perhutani di Petak 21 A, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Anggrunggondok, Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Wonosobo terbakar dengan luasan sekitar lima hektar. Diduga kebakaran yang terjadi di Kawasan hutan Gunung Sindoro yang terletak di dua Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung ini memang sengaja dibakar.
Kepala BKPH Wonosobo, Perum Perhutani Kedu Utara, Caruyani saat dikonfirmasi merdeka.com mengatakan kebakaran hutan terjadi tepat di Desa Candiasan, Kecamatan Kertek, Wonosobo. Titik api mulai terlihat sejak Minggu (29/7) malam sekitar pukul 20.00 WIB kemudian menyebar sampai Senin(30/7) dini hari.
"Saat terjadinya kebakaran kami belum berani naik ke gunung untuk mengupayakan pemadaman api yang secara cepat menyebar sebab situasi pada malam hari terbilang bahaya untuk melakukan proses pemadaman," ungkapnya.
Caruyani menjelaskan, terjadinya kebakaran di hutan yang berketinggian sekitar 1.800 meter dari permukaan laut (dpl) itu baru berusaha dipadamkan mulai Senin (30/7) pagi. Vegetasi lahan yang terbakar di Petak 21 A adalah berupa rimba alam atau semak belukar. Api tidak sampai membakar tanaman hutan lindung yang ada di sekitarnya.
"Kami mencoba berupaya memadamkan dengan ranting-ranting pohon, api akhirnya baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.00 WIB. Termasuk menggunakan metode melokalisir merambatnya api dengan pembuatan parit yang biasa dilakukan dan sering disebut 'ilaran',"jelasnya.
Terkait apa penyebab kebakaran Caruyani menyatakan sebelumnya menduga ada dua kemungkinan penyebabnya. Yakni yang pertama adalah ada seseorang yang membuat arang dan aktifitas para pendaki Gunung Sindoro yang menyalakan putung rokok, lalu membuang sisanya tanpa dimatikan.
"Setelah kami cek secara langsung dengan melihat bekas kebakaran, kami duga penyebabnya karena ada unsur kesengajaan. Penyebab pastinya kami memang belum tahu, tapi jelas ada unsur kesengajaan," tuturnya.
Suryanto, salah satu warga Kecamatan Kertek menceritakan dirinya sempat melihat api yang membakar hutan Gunung Sindoro itu sejak Senin (30/7) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Waktu itu api kelihatan berkobar cukup besar, api merambat keseluruh bagian lereng Gunung Sindoro kemudian membentuk seperti lingkaran.
"Warga sekitar juga menyaksikan kejadian kebakaran hutan savana itu, namun tidak berani melakukan upaya pemadaman serta berbuat banyak. Selain lokasinya cukup tinggi, pihak perhutani belum memberikan perintah untuk melakukan upaya pemadaman ke warga,"pungkasnya.