Melihat Hewan Langka di Kawasan Hutan Lereng Gunung Slamet, Rawan jadi Incaran Pemburu Liar
Hutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Hutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Melihat Hewan Langka di Kawasan Hutan Lereng Gunung Slamet, Rawan Jadi Incaran Pemburu Liar
Kawasan hutan di lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak satwa, termasuk di antaranya satwa langka. Beberapa satwa langka itu masih dapat dijumpai walau keberadaan mereka terancam oleh para ulah pemburu liar.
-
Bagaimana cara melihat satwa liar di Bali Safari Marine and Park? Safari yang Mendebarkan Dengan tram, alih-alih hanya berkunjung ke kandang dengan jalan kaki, pengunjung dapat melihat satwa liar dari jarak dekat dan merasakan sensasi melihat berbagai binatang.
-
Bagaimana hewan liar bisa menyebabkan penyakit? Sejumlah penyakit bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Beberapa penyakit menular ini termasuk: Flu burung, Salmonella, Tuberkulosis, Campak, Virus herpes B.
-
Kenapa harus hindari hewan liar? Jika Anda mengamati ada hewan liar di sekitar yang menampakkan gejala rabies, hidari kontak langsung dengannya, Tak hanya anjing dan kucing, hewan seperti kelelawar, rubah, rakun, dan serigala juga berpotensi sebagai pembawa virus.
-
Siapa yang bisa terkena penyakit dari hewan liar? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sebagian besar ahli penyakit menular sepakat bahwa asal usul pandemi manusia di masa depan kemungkinan besar akan bersifat zoonosis, dengan satwa liar menjadi sumber utamanya.
-
Dimana tempat angker di Gunung Slamet? Gunung Slamet memiliki reputasi sebagai tempat angker dengan beberapa lokasi yang terkenal menyeramkan, termasuk Pos 2, Pos 9, dan Pasar Setan di Pelawangan.
-
Kenapa hewan liar bahaya untuk dipelihara? Hewan liar biasa ditangkap atau dipisahkan dari induknya untuk dijadikan hewan peliharaan. Hewan liar dengan naluri liar sering tidak memiliki temperamen yang baik sebagai hewan peliharaan.
Mengutip sebuah video yang diunggah oleh kanal YouTube Mbah Jug Petualang pada 19 Oktober 2021, terlihat burung-burung langka di hutan lereng Gunung Slamet menampakkan diri. Ada burung takur bututut, burung luntur harimau, dan burung tangkar ongklet.
Burung-burung tersebut terlihat sangat indah corak warnanya dan gagah perangainya. Membuat siapapun terpesona saat melihatnya.
Selain para burung, hutan lereng Gunung Slamet juga menjadi rumah bagi hewan buas seperti macan tutul dan macan kumbang.
Di antara ranting-ranting pohon yang tinggi, seekor macan tutul sedang melihat sekeliling. Ia bergerak senyap dengan kaki berpijak di dahan pohon. Di dahan pohon lainnya, tampak seekor macan kumbang sedang tertidur lelap.
Pada tahun 2019 lalu, kanal YouTube Rendian88 sempat menangkap penampakan seekor macan tutul yang berjalan di kawasan hutan. Macan tutul itu tidak sendiri.
Ia berjalan bersama kedua anaknya yang tampak masih kecil-kecil. Uniknya, salah satu anak macan tutul itu berwarna hitam, dengan kata lain ia berasal dari jenis macan kumbang.
Selain bagi satwa-satwa lain, masih banyak lagi satwa yang tinggal di hutan lereng Gunung Slamet seperti babi hutan, bajing, dan rusa.
Walaupun bukan satwa langka, hewan-hewan tersebut keberadaannya karena menjadi sumber makanan bagi satwa langka predator seperti macan.
Namun keberadaan mereka terancam oleh para pemburu liar. Padahal secara hukum perburuan satwa langka merupakan perbuatan yang bertentangan dengan hukum.