5 Perwira Polri dicopot karena selingkuh hingga bawa sabu
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, tindakan tegas tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen pimpinan Polri dalam meningkatkan kepercayaan publik.
Penangkapan mantan Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Kalimantan Barat AKBP Hartono oleh petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Sabtu 28 Juli 2018 telah mencoreng nama baik Polri.
Dia ditangkap karena kedapatan membawa narkoba jenis sabu seberat sekitar 23,8 gram. Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun mengambil tindakan tegas. Perwira menengah itu dicopot dari jabatannya hari itu juga.
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
Selain Hartono, setidaknya ada empat perwira menengah berpangkat AKBP lainnya yang dicopot dari jabatannya dalam sebulan terakhir. Mereka diduga melanggar disiplin dan kode etik kepolisian hingga pidana.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, tindakan tegas tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen pimpinan Polri dalam meningkatkan kepercayaan publik.
"Siapa yang nggak bener kami copot, siapapun bukan hanya pamen (perwira menengah) tapi pati (perwira tinggi) Polri juga yang terduga melakukan pelanggaran," ujar Iqbal di Jakarta Selatan, Selasa 31 Juli 2018.
Berikut 5 pamen berpangkat AKBP yang dicopot:
1. Ngembat dana pengamanan pilkada
AKBP Rachmat Kurniawan dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Sanggau, Kalimantan Barat pada 5 Juli 2018. Dia diduga menyelewengkan dana pengamanan Pilkada Kalimantan Barat di Kabupaten Sanggau. Termasuk menyunat uang saku jatah anggota.
Pencopotan tersebut berdasarkan Surat Telegram nomor ST/1660/VII/KEP/2018. Jabatan Kapolres Sanggau kemudian diisi oleh AKBP Imam Riyadi yang sebelumnya menjabat Kapolres Kapuas Hulu.
2. Selingkuh
AKBP Bambang Wijanarko dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan diduga karena selingkuh. Pencopotan tersebut berdasarkan Surat Telegram nomor ST/1679/VII/KEP/2018.
Bambang diduga memiliki hubungan khusus dengan polwan yang berdinas di Polres Pangkep. Jabatan Kapolres Pangkep kemudian diisi AKBP Tulus Sinaga.
3. Kantor bersama dengan polisi China
Viralnya foto plakat kantor polisi bersama dengan bendera Indonesia dan China berdampak pada karir AKBP Sunario. Dia dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Ketapang, Kalimantan Barat.
Pencopotan itu berdasarkan Surat Telegram nomor ST/1726/VII/KEP/2018. Jabatan Kapolres Ketapang kemudian diisi oleh AKBP Yury Nurhidayat yang sebelumnya duduk sebagai Kapolres Singkawang.
4. Tendang ibu-ibu yang diduga mencuri
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dibikin geram dengan beredarnya video pria memakai baju polisi menganiaya ibu-ibu. Belakangan diketahui, pria tersebut adalah AKBP Yusuf. Sementara ibu-ibu tersebut diduga pencuri di toko milik Yusuf.
Polri tetap tidak membenarkan aksi kekerasan sekalipun dilakukan terhadap pencuri. Yusuf pun akhirnya dicopot dari jabatannya di Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Bangka Belitung.
5. Bawa sabu
AKBP Hartono yang diamankan oleh petugas Bandara Soetta pada Sabtu lalu ternyata pemakai narkoba. Berdasarkan pemeriksaan sementara, dia mengaku beberapa kali mengonsumsi narkoba jenis sabu.
Mirisnya, sabu yang dibawa saat ditangkap di Bandara Soetta ternyata didapat dari barang bukti kejahatan yang tengah ia tangani. Hartono sendiri berada di Jakarta karena menyusul anak buahnya yang tengah melakukan pengembangan kasus narkoba.
Kini Hartono telah dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Kalimantan Barat. Dia juga masih diperiksa oleh Divisi Propam Polri dan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya untuk mengurai pidananya.
Baca juga:
Wadir Narkoba terlibat narkoba, personel Polda Kalbar jalani tes urine dadakan
Sabu eks Wadir Narkoba Kalbar hasil menilap barang bukti kejahatan
Wadir Narkoba Polda Kalbar diamankan di Bandara Soetta, diduga bawa sabu
Pukul 7 anak buah pakai helm baja, Kombes Ekotrio juga terancam pidana
Buntut aniaya 7 anak buah, Kombes Ekotrio dicopot dari Kapusdikmin Lemdiklat