6 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Wisata di Imogiri Dikuburkan dalam Satu Liang Lahat
Enam jenazah di antara 13 korban meninggal akibat kecelakaan bus pariwisata PO Gandos Abadi di bawah Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, dimakamkan di Pemakaman Gedong, Desa Mranggen, Polokarto, Sukoharjo, Senin (7/2). Mereka dikuburkan dalam satu liang lahat.
Enam jenazah di antara 13 korban meninggal akibat kecelakaan bus pariwisata PO Gandos Abadi di bawah Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, dimakamkan di Pemakaman Gedong, Desa Mranggen, Polokarto, Sukoharjo, Senin (7/2). Mereka dikuburkan dalam satu liang lahat.
Sebelum dimakamkan, keenam warga Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto tersebut disalatkan di Masjid Nurul Falah. Ratusan pelayat ikut menyalatkan jenazah para karyawan pabrik konveksi PT Adiva itu.
-
Siapa yang meresmikan peluncuran bus sekolah Bantul? Pada Selasa (17/9), Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) KGPAA Paku Alam X meresmikan peluncuran bus sekolah, bertepatan pada peringatan Hari Perhubungan Nasional, di Lapangan Trirenggo, Bantul.
-
Apa manfaat utama dari keberadaan bus sekolah di Bantul? Dalam pengoperasiannya, para siswa yang naik bus sekolah itu tak dikenakan biaya sepeserpun alias gratis. Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan keberadaan bus itu diharapkan bisa mengurangi padatnya arus lalu lintas di pagi hari.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Kapan kecelakaan bus di Tol Jombang terjadi? Tragedi kecelakaan yang merenggut dua nyawa itu terjadi KM 695+400 Tol Jombang-Mojokerto, masuk Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Jombang.
-
Kapan kecelakaan bus rombongan Partai Hanura terjadi? Kecelakaan pukul 06.17 WIB
-
Kenapa jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
Sejumlah pejabat tampak ikut melayat, seperti Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nogroho, Camat Polokarto Heri Mulyadi, dan Kepala Desa Mranggen Darmadi.
"Warga Mranggen ada 6 yang menjadi korban. Hari disalatkan dulu sebelum dimakamkan,” ujar Darmadi saat ditemui merdeka.com di lokasi pemakaman.
Dua Keluarga
Keenam warga Desa Mranggen itu sebagian memang bekerja di pabrik konveksi. Mereka terdiri dari dua keluarga.
"Ada enam, Sri Wahyudi, Mas Nanang, Mbak Pariyem, Mbah Sugiyono Notodiharjo, sama Mas Revan," jelas Darmadi.
Seusai disalatkan, jenazah dalam peti kayu berwarna putih kemudian diusung anggota keluarga menuju Pemakaman Gedong yang jaraknya sekitar 150 meter dari masjid. Isak tangis dan doa keluarga mengiringi jalannya pemakaman.
Keluarga Korban Dipastikan Dapat Santunan
Camat Polokarto Heri Mulyadi menambahkan, selain dari Desa Mranggen, ada korban yang berasal dari Desa Wonorejo dan Kedungrejo, serta satu lainnya sopir bus dari Solo. Mereka dipastikan mendapatkan santunan dari Jasa Raharja.
"Kalau bantuan Jasa Raharja 13 korban itu sudah valid semua. Nanti Ibu Bupati akan ke Balai Desa Mranggen," pungkas dia.
Seperti diberitakan, bus pariwisata yang mengangkut rombongan dari Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Imogiri-Dlingo, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2) sekitar pukul 14.00 WIB. Kendaraan itu mengalami masalah pengereman dan menghantam tebing di jalan menurun. Kecelakaan ini merenggut nyawa 13 orang dan 44 orang mengalami luka-luka.
(mdk/yan)