6 Orang Saksi Diperiksa Terkait Pengeroyokan Anggota TNI dan Polisi di Jaksel
Polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Perkara itu kini ditangani oleh Polda Metro Jaya.
Seorang anggota TNI dan polisi diduga menjadi korban pengeroyokan orang tak dikenal di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (18/4) pagi. Korban adalah anggota TNI berinisial DB berpangkat Sersan Dua (Serda) dan satu anggota Polri berinisial YSB.
Mendalami peristiwa tersebut, kepolisian sudah memeriksa enam saksi.
-
Siapa anggota TNI yang mendapat penghargaan dari Jenderal Polisi? Penghargaan tersebut diberikan kepada Prada Triwandi Werfan Sentana Nababan.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana cara Jenderal Polisi memberikan penghargaan kepada anggota TNI? Dalam kesempatan yang sama, Mathius memberikan penghargaan yang luar biasa kepada anggota Yonif 751/VJS.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
"Sudah sekitar lima sampai enam saksi ya," tutur Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat, saat dikonfirmasi, Senin (19/4).
Tubagus menegaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Perkara itu kini ditangani oleh Polda Metro Jaya.
"Masih didalami," kata Tubagus.
Sebelumnya, Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0504 Jakarta Selatan, Kolonel Infantri Ucu Yustiana, membenarkan adanya pengeroyokan terhadap anggota TNI dan Polri oleh orang tidak dikenal.
Namun, dirinya masih belum bisa menjelaskan soal kronologis terjadinya pengeroyokan tersebut. Pasalnya, masih mengumpulkan saksi yang ada.
"Karena pagi hari itukan orang-orang mungkin sudah abis sahur, jadi mungkin tidur lagi. Jadi sangat susah untuk kita nyari saksi-saksinya," jelas Ucu saat dihubungi merdeka.com.
Dia mengungkapkan, TNI dan Polri saling bekerja sama untuk mengungkap kasus pengeroyokan ini. "Betul (kerjasama dengan Polres Metro Jakarta Selatan), dilaksanakan Polres Jakarta Selatan dengan Pomdam Jaya," kata Ucu.
Terjadi aksi pengeroyokan yang diduga berujung pada penusukan seseorang di Jalan Falatehan I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Video itu menjadi viral di Instagram.
Adapun, video yang diduga penusukan tersebut diunggah akun Instagram @cetul.22. Dalam unggahannya disebut keributan diduga terjadi oleh anggota Polisi dan TNI yang dikeroyok oleh orang tidak dikenal.
Video yang diunggah memuat hasil rekaman Closed Circuit Television (CCTV) atau kamera tersembunyi.
"Pada hari ini Minggu, tanggal 18 April 2021, sekira pukul 07.00 WIB, di pinggir jalan atau trotoar Jalan Faletehan, Kelurahan Melawai, Kebayoran Baru, Jaksel, korban diketemukan tergeletak," bunyi dalam unggahan tersebut.
Akibat peristiwa tersebut, korban sempat dibawa ke RSPP, Jakarta Selatan pada pukul 07.30 WIB kemudian dinyatakan meninggal pada pukul 07.41 WIB.
Dalam unggahan tersebut, disebut korban kehabisan darah akibat luka yang dideritanya.
"Pada lengan kanan dan paha kanan korban diketemukan luka robek akibat sajam (senjata tajam)," demikian.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pengeroyokan Anggota TNI dan Polisi di Jaksel Terjadi Minggu Pagi
Anggota TNI dan Brimob Dikeroyok di Jaksel, Satu Orang Dikabarkan Tewas
Penagih Utang Tewas Dikeroyok di Cipondoh, 5 Orang Diamankan
Jaksa Tuntut Pengeroyok TNI AD di Bengkulu 15 Tahun Penjara
2 Remaja Putri di Medan Dikeroyok Gara-Gara Berebut Cowok, 4 ABG Jadi Tersangka
Berawal Dari Adu Mulut, Tiga Pendekar Ini Keroyok Dua Pemuda Hingga Terluka Parah