60 Warga Merauke Keracunan Makanan Pesta Pernikahan
Dari 60 pasien yang mengalami keracunan saat ini tinggal satu orang yang masih di rawat inap di RSUD Merauke. Sedangkan lainnya sudah dipulangkan sejak Senin. Kasus tersebut saat ini ditangani Polres Merauke.
Sekitar 60 orang warga Merauke mengalami keracunan makanan yang disantap saat menghadiri acara pernikahan di kawasan Menara Lampu Satu.
"Memang betul ada laporan tentang kasus keracunan makanan warga yang menghadiri acara pernikahan di Merauke, Minggu (10/3)," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal, di Jayapura, Rabu (13/3).
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa itu kerokan? Kerokan Sebagaimana diketahui, kerokan dilakukan dengan cara menggosokkan benda tumpul ke permukaan kulit. Benda tumpul yang dimaksud seperti koin atau batu gua sha.Teknik ini saat dilakukan nantinya akan menghasilkan bekas kemerahan di area kulit yang digosok atau dikerok.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang ditemukan di makam selain kerangka? Di situs tersebut terdapat empat lubang besar yang berisi kerangka tiga pria dan satu wanita yang dikremasi, bersama dengan berbagai persembahan untuk mendampingi mereka ke akhirat, seperti bejana tanah liat, kaca dan perunggu, dudukan lampu lengkap dengan lampu minyak perunggu, lentera perunggu, senjata, perhiasan, dan kotak kayu.
-
Bagaimana Teuku Nyak Makam meninggal? Kematian Teuku Nyak Makam terjadi akibat serangan brutal yang dilakukan oleh serdadu-serdadu Belanda. Pada saat serangan terhadap kediamannya, Teuku Nyak Makam berhasil ditangkap oleh pasukan Belanda. Ia kemudian mengalami pemancungan kepala, suatu bentuk hukuman yang sangat kejam. Tubuhnya juga mengalami penghancuran oleh para serdadu Belanda.
Dia menjelaskan, dari laporan yang diterima terungkap makanan yang disajikan dalam acara pernikahan keluarga Juhaeni itu yakni berupa sup ayam, cap cay, ayam saus, mie goreng, acar, dan nasi putih.
Sekitar pukul 23.00 WIT warga yang menyantap hidangan di acara tersebut mengeluh sakit perut, demam dan mual-mual sehingga dilarikan ke RSUD Merauke dan Puskesmas setempat.
Dari 60 pasien yang mengalami keracunan saat ini tinggal satu orang yang masih di rawat inap di RSUD Merauke. Sedangkan lainnya sudah dipulangkan sejak Senin. Kasus tersebut saat ini ditangani Polres Merauke.
Dia mengatakan, dari keterangan salah satu saksi yakni Hasnanda menjelaskan setelah awalnya merasa menggigil dan demam hingga Senin dini hari (12/3) diantar ke RSUD Merauke dan menjalani rawat inap.
"Polisi saat ini sudah mengambil sampel sisa makanan dan memeriksa para saksi termasuk yang punya hajatan," kata Kamal.
Baca juga:
Acara Makan Bersama Caddy di Gowa, Ratusan Orang Mual-Mual Keracunan
43 Karyawan Japfa di Agam Keracunan Makanan, 2 Orang Masih Dirawat di RS
11 Orang Meninggal karena Diduga Makan Nasi Beracun di Kuil India
15 Orang Tewas di India karena Santap Makanan Mengandung Pestisida
Empat Orang Diduga Sengaja Meracuni Warga di Kuil India Hingga 15 Orang Tewas
Minum Es Kelapa Gratis dari Orang Misterius, Sejumlah Siswa SD Keracunan
Delapan Siswa SD di Lahat Keracunan Usai Makan Tepung Sagon