6.700 ASN Kota Bogor jadi Orang Tua Asuh Stunting
Pemkot Bogor juga melakukan upaya pencegahan munculnya stunting baru yang ada pada anak atahu keluarga berisiko stunting
Pemerintah Kota Bogor, sangat serius dalam mengentaskan stunting. Beberapa upaya telah dilakun, seperti bekerja sama dengan Pemkab Subang yang sukses menekan stunting dan terbaru menjadi 6.717 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat BUMD sebagai bunda dan bapak asuh stunting.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengapresiasi para ASN yang bersedia menjadi orang tua asuh stunting. Menurutnya, peran ASN tidak hanya sebagai pelayan dalam urusan administrasi, tapi juga membantu langsung masyarakat pada situasi-situasi tertentu.
-
Kapan foto suasana Stasiun Bogor diambil? Suasana Stasiun Bogor Sekitar Tahun 1910 Foto diambil dari Taman Wilhelmina di depan Stasiun Buitenzorg.
-
Kenapa stunting bisa terjadi? Faktor penyebab stunting meliputi pola makan yang tidak sehat, kekurangan gizi, akses terbatas terhadap asupan makanan bergizi, serta infeksi kronis seperti diare dan penyakit pernafasan.
-
Di mana angka stunting di Bandung berhasil diturunkan secara signifikan? Salah satu wilayah yang berhasil menurunkan angka stunting dengan signifikan yakni Kecamatan Andir.
-
Kenapa angka stunting di Indonesia harus diturunkan? Dampak stunting bukan hanya tinggi badan. Akan tetapi kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis, ketertinggalan dalam kecerdasan, dan kalah di dalam persaingan. Stunting harus menurun minimal 3,8% per tahun adalah target dari BKKBN. Kita harus serius menurunkan angka stunting, oleh karena itu keluarga menjadi faktor kunci dalam mencegah stunting,”
-
Mengapa penanganan stunting menjadi salah satu fokus Pemkot Bandung? Pemerintah Kota Bandung sudah menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 antara lain: menurunkan angka kematian Ibu, menurunkan angka kematian bayi, menurunkan prevalensi stunting, menurukan angka kejadian penyakit, serta meningkatkan indeks kepuasan masyarakat.
-
Bagaimana cara Kemenkes menekan angka stunting di Indonesia? 'Harus ada upaya yang inovatif, perlu memperkuat intervensi yang ada targetnya agar bisa sama-sama menurunkan angka stunting,' ujar Laila Mahmuda di acara Media Gathering yang diselenggarakan oleh Halluu World & Sensitif di Mall of Indonesia (MOI), Kamis (24/08).
"Selama 4 tahun saya di Kota Bogor ada ratusan penghargaan yang diberikan oleh lembaga, baik pemerintah atahu swasta atas peran ASN, PNS Kota Bogor. Di beberapa situasi penting seperti penanganan dan penanggulangan Covid-19, penanggulangan bencana, termasuk sekarang penurunan stunting ASN Kota Bogor terlibat. Ini luar biasa, mereka betul mau berkorban," kata Dedie, Kamis (18/5).
Dedie berharap, model-model ini bisa menjadi penyemangat pihak lain untuk turut serta dalam berbagai peran membantu masyarakat.
Selain pemberian telur dan susu, program percepatan penanggulangan stunting dan pencegahan stunting di Kota Bogor juga dilakukan dengan program rantang kasih, keluarga asuh, vaksinasi, visitasi puskesmas, dokter jaga dan sebagainya.
Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah menyampaikan, program Pemkot Bogor Penting-lur ini melibatkan sebanyak 6.717 ASN dan BUMD yang ada di Kota Bogor dengan memberikan kepeduliannya berbagi satu setengah kilogram telur untuk diberikan kepada anak stunting selama enam bulan.
"Karena dari hasil penelitian, Insya Allah jika seorang anak yang stunting diberikan protein hewani akan bisa tereliminir stuntingnya," ujarnya.
Dengan adanya program ini lanjut Sekda, dari 2001 anak stunting di Kota Bogor sebanyak 50 persennya atau sebesar 1.000 anak diintervensi oleh ASN.
"Insya Allah ini kita akan jaga bersama. Kita sudah komitmen, kita kumpulkan semua perangkat daerah sehingga 50 persen dari 2001 itu akan tertangani," ujarnya.
Sementara itu lanjut Sekda, 50 persen anak lainnya itu akan juga diintervensi melalui gerakan komunitas. "Kita berkejaran dengan waktu. Sehingga kita kumpulkan komunitas, kita sudah MoU dengan ikatan bidan, ikatan dokter anak, ikatan dokter indonesia, world bank, Insya Allah kita akan tangani yang sisanya 1.000 anak itu," ujarnya.
Selain percepatan penanganan anak stunting, Pemkot juga melakukan upaya pencegahan munculnya stunting baru yang ada pada anak atahu keluarga berisiko stunting, seperti pada ibu hamil, ibu nifas, calon pengantin dan keluarga yang memiliki anak berisiko.
"Jadi semua kita lakukan upaya, kedua duanya akan kita eliminir baik yang stunting maupun berisiko, dengan program-program yang kita miliki," katanya.
Untuk menjaga dan mengedukasi masyarakat lanjut Sekda, ada juga program keluarga asuh yang dilakukan oleh kepala organisasi perangkat daerah yang ditunjuk untuk bertanggung jawab memonitor suatu wilayah.
Dengan adanya upaya upaya ini Sekda berharap tahun ini stunting dan risiko stunting di Kota Bogor sudah jauh berkurang.
Peluncuran gerakan gotong royong dengan program Pemkot Penting-Lur ini diapresiasi oleh Kepala BKKBN yang diwakili Direktur Direktorat Advokasi Hubungan Antar Lembaga BKKBN, Wahidah.
Wahidah mengatakan, program orangtua asuh ini merupakan inovasi yang tidak banyak bersentuhan dengan birokrasi, namun langsung menuju sasaran.
"Alhamdulillah Kota Bogor ini diinisiasi oleh ASN luar biasa. Saya merinding juga bahwa seluruh ASN itu dengan gotong royong memberikan telur sehingga program percepatan penurunan stunting bisa berjalan baik. Nah, praktik baik ini perlu kita tularkan kepada seluruh wilayah yang ada di 514 kabupaten/kota," katanya.
Pemberian telur ini lanjut Wahidah, merupakan satu upaya memenuhi kebutuhan gizi anak dengan protein hewani yang dilakukan secara konsisten.
Baca juga:
Posyandu di Bandung Ini Bikin Penasaran Delegasi Ghana, Intip Programnya
Dinsos DKI Jamin Balita Stunting di Jakarta Masuk DTKS dan Dapat Jaminan Sosial
Dukung Pilot Project Beras Fortifikasi, Ganjar Ingin Tekan Angka Stunting
Turunkan Stunting, Banyuwangi Bangun Puluhan Infrastruktur Air Bersih di Desa-Desa
Ini Penyebab Utama Stunting pada Anak
ID FOOD Salurkan Bantuan Pangan Stunting ke 469.921 Keluarga per 7 Mei 2023