7 Korban Hilang Banjir Bandang di Batu Ditemukan
BNPB menyatakan banjir bandang disebabkan adanya sumbatan-sumbatan di beberapa sungai di hulu.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko meyampaikan tujuh orang hilang akibat banjir bandang sudah ditemukan pada Sabtu (6/11). Korban banjir bandang tersebut telah dievakuasi.
"Saya ingin sampaikan bahwa bersyukur semua korban yang hilang sudah ditemukan sebanyak 7 orang alhamdulillah sudah dievakuasi," ucap Dewanti, dalam konferensi pers.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Dimana lokasi Situs Batu Panjang? Terletak persis di Dusun Cimara, Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, situs batu panjang merupakan peninggalan masa megalitikum yang masih tersisa.
-
Bagaimana bentuk bebatuan di Situs Batu Panjang? Pengunjung bisa menyaksikan bentuk bebatuan yang menjulang tinggi, berbentuk pipih dan berbaring.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Kapan banjir terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
Selain menemukan korban yang sempat hilang, Dewanti mengatakan fasilitas umum dan jalan yang terputus akibat longsoran tanah dan lumpur banjir sudah dapat dilalui.
"Dan beberapa juga tempat-tempat yang kemarin sangat terdapak seperti fasilitas umum, jalan, itu alhamdulilah itu sudah bisa dilalui,” ujarnya.
Dewanti juga mengatakan rumah-rumah yang terdampak banjir akan dibantu pemberian bahan materialnya oleh Pemerintah Kota Batu.
"Rumah-rumah yang terdampak diterjang banjir nanti akan ada evaluasinya apakah rumah tersebut berada di bantaran sungai yang memang sebaiknya tidak dilakukan pembangunan kembali," ucapnya.
Bantuan bahan material yang diberikan Pemkot juga menyesuaikan dengan kesanggupan anggaran. Terpenting, Dewanti memastikan Pemkot Batu akan menjamin adanya pembangunan kembali bagi rumah-rumah terdampak banjir, yang tentunya berada di lahan sesuai peruntukannya.
"Ketika kita sudah mengetahui situasi kondisi existing rumah itu apakah bisa dibangun kembali, kami tentu akan berupaya untuk bisa membantu material yang sesuai dengan anggaran yang ada di Pemkot Batu," pungkasnya.
BNPB menyatakan banjir bandang disebabkan adanya sumbatan-sumbatan di beberapa sungai di hulu. Kemudian, di sisi hilir, tidak adanya tanaman ataupun pepohonan berakar kuat.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan tanaman-tanaman di lereng tebing sungai merupakan tanaman semusim seperti sayur-sayuran dan tidak memiliki akar kuat.
Jenis tanaman musiman tersebut, menurut Abdul tidak dapat meredam volume air yang tinggi dikarenakan akar yang tidak kuat tidak mampu menyerap air, dan tidak dapat mengikat tanah.
"Di tengah aliran sungai ada tebing yang dimanfaatkan sebagai kebun semusim justru itu meningkatkan volume sedimen lumpur," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Sabtu (6/11) pukul 13.00 WIB, banjir bandang yang menerjang 6 kecamatan di Kota Batu, Jawa Timur menimbulkan 7 korban jiwa, ratusan hewan ternak mati, dan ratusan bangunan rumah hancur.
Baca juga:
Pemkot Batu Janji Beri Bantuan Bahan Bangunan ke Rumah Terdampak Banjir Bandang
BNPB Kota Batu: Banjir Bandang Akibat Longsor Bendungan Alam
BMKG: Bencana Banjir di Alor dan Kota Batu Dipicu Cuaca Ekstrem
BPBD Kota Batu Mulai Lakukan Pendataan Kerusakan Akibat Banjir Bandang
Aksi Penanganan Dampak Banjir Bandang di Kota Batu
Bapak dan Anak Jadi Korban Banjir Bandang di Batu, Jasad Ditemukan 5 Km dari Rumah