8 Pembakar Lahan di Berau Ditangkap, Pelaku Pura-pura Panik Lihat Kobaran Api
Polres Berau menangkap 8 pembakar lahan di Tabalar, kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Enam orang warga Berau, 2 lainnya warga Tarakan, Kalimantan Utara. Petugas jeli, setelah pelaku sempat pura-pura panik munculnya kobaran api.
Polres Berau menangkap 8 pembakar lahan di Tabalar, kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Enam orang warga Berau, 2 lainnya warga Tarakan, Kalimantan Utara. Petugas jeli, setelah pelaku sempat pura-pura panik munculnya kobaran api.
"Kedelapan pelaku itu kami tangkap di lokasi lahan yang terbakar. Selasa (17/9) kemarin, kami tetapkan tersangka," kata Kapolres Berau AKBP Pramuja Sigit Wahono, dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (18/9).
-
Apa yang ditemukan di hutan belantara Meksiko? Jauh di dalam hutan belantara Meksiko, arkeolog menemukan kota peradaban bangsa Maya yang hilang.
-
Apa tujuan utama pembentukan KHDTK Labanan di Berau, Kalimantan Timur? Latar belakang dibentuknya KHDTK Labanan ini bermula dari kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Prancis sekitar tahun 1989. Awalnya kawasan ini merupakan area konsesi IUPHHK PT. Inhutani I Unit Labanan. Mengutip situs samarinda.bsilhk.menhlhk.go.id, proyek kerja sama dengan Pemerintah Prancis ini diberi nama Silvicultural Technique for Regeneration of Logged Over Area in East Kalimantan (STREK). Proyek ini berakhir pada tahun 1996 lalu dilanjutkan kerja sama dengan Uni Eropa melalui Berau Forest Management Project atau BFMP.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.
-
Apa itu Berondong Gabah Ketan? Berondong Gabah Ketan merupakan salah satu camilan yang terkenal pada era 80-an.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
Kasus itu terungkap, setelah pantauan citra satelit mendeteksi kemunculan hotspot di Tabalar, dengan persentase lebih 80 persen yang diyakini sebagai titik api karhutla.
"Kemunculan titik pertama 31 Agustus, kedua tanggal 14 September. Kami cek, benar itu titik kebakaran lahan. Kami, tim Satgas Karhutla, gerak cepat menyelidiki," ujar Sigit.
"Setelah lidik di lokasi, kami dapatkan pelakunya di lokasi. Mereka ini, awalnya sempat berpura-pura panik kalau lahan mereka terbakar. Ternyata mereka sendiri pelakunya," tambah Sigit.
Sigit menerangkan, kedelapan pelaku masuk dalam 3 LP (Laporan Polisi) berbeda. Dimana, 1 LP tanggal 31 Agustus 2019 dan 2 LP lain pada 14 September 2019. "Dari pemeriksaan, mereka bakar lahan untuk dijadikan kebun sawit. Lantas, mereka tidak mengamankan lokasi, hingga api merembet dan meluas," sebut Sigit.
"Jadi yang terbakar, ada 20 hektare, 8 hektare dan 6 hektare. Pelaku ini mau cara cepat untuk membuka lahan dengan membakar lahan. Pengakuannya, lahan itu milik mereka," ungkap Sigit.
Kedelapan tersangka, kini dijebloskan ke penjara Polres Berau. Mereka dijerat dengan UU No 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan dengan ancaman 15 tahun penjara, dan denda maksimal Rp 5 miliar. "Hentikan bakar lahan. Jangan coba-coba membakar, pelaku tentu berhadapan dengan hukum," pungkas Sigit.
Baca juga:
Walhi: Tidak Ada Upaya Pencabutan Izin Konsesi Lahan Terbakar Berulang Kali
Selain Salat Istiska, Ini Upaya Warga & TNI-Polri di Sumsel Tangani Karhutla
BMKG: Kualitas Udara di Palembang Masuk Level Berbahaya
Polisi Segel 2 Lahan Perusahaan Sawit di Kalbar Terkait Kebakaran
Presiden Jokowi Pulang, Titik Panas di Riau Naik Jadi 334