86 Orang Pengunjung Kafe di Malang Dirapid Tes, 6 Orang Reaktif Covid-19
Wali kota Malang Sutiaji mewajibkan, pengunjung yang dinyatakan reaktif untuk menjalani karantina mandiri.
Sebanyak 86 orang pengunjung kafe di Kawasan Sudimoro Kota Malang dirapid tes dalam sebuah Operasi Gabungan (Opsgab) Satgas Covid-19. Hasilnya diketahui 6 orang dinyatakan reaktif dan harus menjalani karantina.
Wali kota Malang Sutiaji mewajibkan, pengunjung yang dinyatakan reaktif untuk menjalani karantina mandiri. Apabila tidak mematuhi, akan dikarantina di rumah isolasi yang sudah disediakan Pemkot Malang.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
-
Bagaimana agar konten positif bisa viral? Ada konten yang bisa meledak karena 'momen' dan hal tersebut sifatnya sementara, sehingga jika ingin mengulanginya harus meracik sendiri formulanya. Namun, ada cara lain yang bisa dicoba untuk bikin konten positif juga bisa viral, yaitu lewat promosi. Bisa dilakukan dengan iklan berbayar, endorsement influencer atau selebriti, atau kerja sama dengan brand atau media partner.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus-virus tersebut di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
"Kami memberikan pilihan untuk karantina mandiri di rumah dengan pengawasan dari pihak kelurahan dan puskesmas setempat. Apabila dinyatakan tidak disiplin atau tidak mampu melaksanakan karantina secara ketat maka mereka akan kami masukkan ke rumah isolasi yang telah kami sediakan," kata Sutiaji usai razia di wilayah Sudimoro Kota Malang, Kamis (4/6) malam.
Turut dalam razia tersebut Wakil Wali kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata, Komandan Kodim 0833 Kota Malang, Letkol Inf Tommy Anderson.
Operasi Gabungan (Opsgab) merazia kawasan kafe dan warung kopi yang biasa digunakan nongkrong masyarakat di wilayah Sudimoro Kota Malang. Razia yang melibatkan TNI, Polri tersebut meminta para pengunjung untuk rapid tes.
Wali kota juga memberi sanksi kepada pengelola kafe tempat nongkrong tersebut untuk tutup selama 3 hari. Pemkot selanjutnya akan melakukan penyemprotan disinfektan di kafe tersebut.
"Ke depan, kafe ini diperbolehkan buka kembali, namun harus melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Para pegawainya pun diwajibkan untuk menggunakan masker, sarung tangan dan face shield," tandasnya.
Razia yang digelar untuk kali ketiga di kawasan kafe tersebut bertujuan mengingatkan masyarakat agar terus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Masyarakat diminta menerapkan physical distancing secara ketat sebagai wujud kesiapan memasuki masa new normal.
"Saat ini kita sedang memasuki masa transisi pasca PSBB dan menuju ke arah hidup dengan tatanan baru atau new normal. Sehingga kami berharap selepas PSBB masyarakat masih terus waspada dan tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin," ujarnya.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simamarta menjelaskan, pengusaha maupun pengunjung kafe harus terus melaksanakan protokol kesehatan secara disiplin serta tetap melakukan physical distancing. Namun kecenderungan masyarakat masih banyak ditemukan di lapangan.
"Masyarakat cenderung tidak peduli dengan keadaan yang ada. Hal itu nampak bahwa banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker padahal kita masih pada masa transisi menuju masa new normal," tegasnya.
Sementara Dandim 0833 Kota Malang, Letkol Inf Tommy menegaskan, ketidakdisiplinan saat ini menjadi musuh bersama, bukan masyarakatnya. Realitanya ditemukan ketidakdisiplinan itu dilakukan warga tanpa sadar. Padahal bahaya Covid-19 sedang mengancam.
"Cukup memprihatinkan kita dan khususnya yang kita sasar tidak sadar kalau musuh itu melekat pada dirinya. Karenanya disiplin dan patuh anjuran pemerintah adalah mutlak," tuturnya.
(mdk/ray)