Mantan Anak Punk Ini Sukses Bisnis Kafe di Tulungagung padahal Tak Punya Modal, Begini Kisah di Baliknya
Awalnya tak punya modal, pasutri asal Tulungagung ini berhasil merintis usaha kafe dan diminati banyak konsumen.
Perjalanan hidup seringkali diibaratkan dengan istilah roda berputar. Ada kalanya di bawah, ada kalanya di atas. Ada kalanya sukses, ada kalanya jatuh. Ada kalanya senang, ada kalanya sedih.
Hal ini juga dialami Yoyok Sugiarto dan istrinya, Yusi. Sempat tak punya kegiatan akibat pandemi Covid-19, kini Yoyok dan Yusi dikenal sebagai pemilik salah satu kafe estetik di Kabupaten Tulungagung.
Bahkan, pada hari pertama pembukaannya, kafe ini diserbu 300 pembeli. Padahal pada momen pembukaan kafe itu, Yoyok dan Yusi tidak melakukan promosi sama sekali.
Tidak Sengaja
Bisnis kafe yang dijalani Yoyok dan Yusi berawal dari ketidaksengajaan. Pada satu waktu di tahun 2020, pasutri ini pulang ke kampung halaman Yusi di Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung.
"Kalau pulang ke rumah saya memang lewat sini, terus istirahat sambil lihat-lihat pemandangan di sekitarnya. Ada orang datang nanya apakah kami mau cari tanah, lalu kami dipertemukan dengan pemilik tanah ini," ungkap Yusi, dikutip dari YouTube PecahTelur, Senin (12/8/2024).
Singkat cerita, pemilik tanah itu berbaik hati memberi opsi Yoyok dan Yusi untuk melunasi tanah miliknya setahun kemudian.
"Kami dipertemukan orang baik. Budgetnya tidak cukup tapi pemiliknya bilang boleh dilunasin tahun depan," imbuh Yoyok.
Sempat Bingung
Yoyok dan Yusi pun mengaku sempat memiliki opsi untuk membuka beberapa jenis usaha di tanah yang baru dibelinya. Mulai dari toko kelontong, warung kopi, hingga kamudian memilih kafe.
"Kalau toko kan modalnya banyak. Sempet mikir mau buka warkop biasa, tapi terus kepikiran apa enggak sekalian dibikin kafe aja ya," ujar Yoyok, dikutip dari YouTube PecahTelur, Senin (12/8/2024).
Pasutri yang mengaku tak mengerti sama sekali dengan seluk-beluk bisnis kafe ini pun kembali dipertemukan dengan orang baik.
"Ada kenalan kontraktor saat saya masih jadi sales sampo. Dia yang keluar modal banyak untuk membuat bangunan kafe, kami hanya keluar modal sedikit," imbuh Yoyok.
Tanpa Promosi
Yoyok yang mengaku pernah menjalani hidup sebagai anak punk ini menceritakan, pada hari pertama kafenya buka, ada sekitar 300 pengunjung yang datang. Padahal saat itu ia dan istrinya sama sekali tidak melakukan promosi.
"Buka pertama niatnya untuk anak-anak (karyawan) latihan, karena kan semua belum punya pengetahuan bikin kopi, menyajikan makanan. Jadi sebenarnya mau ngetes aja, latihan," jelas Yusi.
Saat itu, kafe milik Yoyok dan Yusi juga belum tertera di google maps. Hingga kini masih jadi misteri bagaimana bisa pada hari pembukaan yang dibayangkan sepi justru sudah sangat ramai pengunjung.
"Anak-anak itu banyak yang pingsan, kecapekan," celetuk Yoyok menceritakan kondisi pada hari pertama kafenya dibuka.
Penghasilan Melimpah
Pada tiga hingga enam bulan pertama, penghasilan yang didapatkan Yoyok dan Yusi terbilang melimpah. Pasutri ini bisa melunasi biaya pembangunan kafe ke temannya yang seorang kontraktor, hingga melunasi tanah di mana kafe ini dibangun.
Yoyok dan Yusi pun membagikan tips yang mereka yakini berdampak besar pada keberhasilan yang kini diraihnya.
"Saya kalau mau melakukan apapun bilang sama ibuk. Seorang ibu kalau anaknya mau melakukan hal baik kan pasti yang keluar dari mulutnya doa-doa baik. Saya selalu yakin doa ibu saya diijabah," ungkap Yusi.
"Orang tua saya selalu pesan agar tetap melaksanakan salat dan berbuat baik kepada semua orang," tambah Yoyok.