87 Rumah Dibakar di Buton, Kapolres Minta Warga Dua Desa Tenang
Kapolres Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, AKBP Andi Herman meminta warga Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, bersikap tenang dan tidak mudah terprovokasi. Hal itu menyusul bentrokan kedua belah pihak yang mengakibatkan 87 rumah dibakar.
Kapolres Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, AKBP Andi Herman meminta warga Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, bersikap tenang dan tidak mudah terprovokasi. Hal itu menyusul bentrokan kedua belah pihak yang mengakibatkan 87 rumah dibakar.
"Saya minta semua pihak untuk mempercayakan dan menyerahkan persoalan ini kepada pihak kepolisian. Kami lagi atur strategi," imbaunya kepada warga di lokasi kejadian, di Buton, dikutip dari Antara, Kamis (6/6).
-
Kapan Poktan Bensor memulai kegiatan bertani di taman warga? Diceritakan oleh Subroto, Ketua Poktan Bensor, kegiatan bercocok tanam ini sudah dilakukan warga sejak tahun 2018.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Benteng Romawi seperti apa yang ditemukan di Timur Tengah? Berdasarkan foto-foto satelit ini, para peneliti menemukan sebagian besar benteng Romawi ini tampaknya telah terabaikan selama ribuan tahun.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Siapa yang melukis Benteng Baluwarti? Dulu benteng ini masih berupa pagar kayu. Hal itu terlihat dari sebuah lukisan sketsa berjudul “De kraton te Djocja (Mataram) yang dibuat oleh Jan Brandes yang kemudian diselesaikan oleh A. de Nelly pada periode tahun 1779-1785.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
Informasi yang dihimpun, akibat pertikaian itu, ratusan warga terpaksa mengungsi. Mereka menyelamatkan diri ke desa tetangga dan sebagian masih bertahan guna berjaga-jaga dilokasi kejadian.
Saat ini, di lokasi kejadian aparat kepolisian dan TNI bersiaga di pintu masuk kedua desa tersebut.
Aparat gabungan itu mencoba menghalau pergerakan sejumlah massa yang terlihat mencoba memasuki Desa Sampoabalo. Upaya pihak kepolisian juga melakukan pencegahan dan melakukan mediasi.
Sebelumnya, 87 unit rumah di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, habis dilalap si jago merah. Terbakarnya rumah tersebut dilakukan oleh sekelompok pemuda dari Desa Sampuabalo, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Kejadian tersebut bermula, pada Selasa (4/6) sekitar pukul 21.00 WITA, sekelompok pemuda dari Desa Gunung Jaya melakukan pawai motor melintasi Desa Sampuabalo dengan cara menggas-gas sepeda motornya. Sehingga memancing kemarahan masyarakat dari Desa Sampuabalo.
Lalu, pada Rabu (5/6), sekitar pukul 13.00 WITA, pemuda dari Desa Sampuabalo menggunakan motor hendak menuju ke SP1 atau Ambau untuk menemui keluarganya dalam rangka sirahturahim.
Baca juga:
Pemuda Tewas di Tempat Pesta, Dua Kelompok Perguruan Silat Bentrok di NTT
Senjata Laras Licin Brimob Ikut Dirampok saat Demo 22 Mei
Polres Jakbar Bekuk 4 Perusuh Pembakar Bus Brimob saat Aksi 21 Mei
Polisi Tangkap Empat Pelaku Pembakaran Mobil Brimob saat Demo 22 Mei
RS Polri: Hasil Autopsi, Ada Luka Tembak di Tubuh Harun Al Rasyid
Benang Merah Sudah Terlihat, Luhut Yakin Dalang Kerusuhan 22 Mei Terungkap
Fadli Zon akan Jenguk Perusuh Ditangkap Saat Demo 22 Mei