9 Tahanan di Riau kabur saat petugas lalai dan tidur
9 Tahanan di Riau kabur saat petugas lalai dan tidur. Kapolda Riau memberi peringatan kepada anak buahnya, terlebih yang ditugaskan menjaga para tahanan. Zulkarnain meminta agar anggota polisi yang lalai atas kaburnya tahanan Polsek Kemuning dan Kampar Kiri untuk diproses sesuai kode etik profesi dan tindakan disiplin.
Selama kepemimpinan Kapolda Riau Brigjen Pol Drs Zulkarnain Adinegara, terdapat dua kasus tahanan kabur karena kelalaian anggota Kepolisian. Pertama kaburnya lima tahanan Polsek Kemuning dan empat tahanan Polsek Kampar Kiri. Petugas piket yang jaga sudah diperiksa Propam Poda Riau.
"Saya lihat laporan dari Propam, itu karena kelalaian anggota ya. Saya suruh proses, walaupun sudah ditangkap dari Polres Kampar dan Inhil. Bagi saya enggak ada alasan," kata Brigjen Zulkarnain saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (16/11).
Zulkarnain meminta agar anggota polisi yang lalai atas kaburnya tahanan Polsek Kemuning dan Kampar Kiri untuk diproses sesuai kode etik profesi dan tindakan disiplin.
"Paling tidak hukumannya berupa ditunda naik pangkat, sekolah ditunda dan sebagainya. Tanggung jawab yang jaga itu yang harus dilihat. Kalau masalah Pemda mau bantu bangunan sel, saya berterima kasih," kata dia.
Namun apapun alasan petugas piket, lanjut Zulkarnain, ketika tahanan kabur dari sel tahanan polisi, orang kan gak melihat apakah sel buruk atau tidak memadai. Melainkan tahanan melarikan diri resiko petugas yang piket.
"Hasil dari Propam saya mengatakan, yang dua (Polsek Kemuning dan Kampar Kiri) itu ada kelalaian, tidak ngecek setiap saat," ucap Perwira Tinggi jebolan Akademi Kepolisian tahun 1985 ini.
Zulkarnain mencontohkan, tahanan Polsek Kampar Kiri yang kabur dengan cara menggergaji sel. Menurutnya, ini sangat jelas kelalaian petugas jaga piket dari aparat Kepolisian. Dari mana datangnya gergaji itu juga menjadi pertanyaan bagi Propam.
"Petugas itu tidur, masak bunyi gergaji yang kuat bruk bruk bruk itu tidak kedengaran. Berarti kan tidur, terus itu digergajinya dengan gergaji besi yang dititipkan dari istri salah satu tahanan. Berarti kan itu tidak dicek saat kasih makanan, lalai di situ berarti," ketus Zulkarnain.
Di Posek Kampar Kiri, ada empat tahanan kabur dengan cara menggergaji teralis besi, Kamis (20/10) sekitar pukul 01.30 WIB. Mereka kabur diduga lantaran keteledoran petugas piket. Untuk mengusutnya, Propam Polda Riau memeriksa polisi yang berjaga di Polsek tersebut.
"Semua tahanan yang kabur ini sudah berhasil kita tangkap di tempat dan waktu yang berbeda. Gabungan tim dari Polsek Kampar Kiri dan Reskrim Polres bekerja keras untuk menangkap keempatnya," ujar Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata.
Sedangkan tahanan Polsek Kemuning yang kabur sebanyak lima orang, Minggu (23/10) sekitar pukul 04.00 WIB. Kelimanya merupakan pelaku kejahatan atas kasus perampokan dan pencurian kabel listrik. Ini juga ada dugaan kelalaian petugas yang sedang piket sat itu.
"Sudah empat orang tahanan kabur dari Polsek Kemuning yang kita tangkap. Artinya, masih sisa satu lagi, cepat atau lambat mudah-mudahan segera kita tangkap," kata Kapolres Indragiri Hilir, AKBP Dolifar Manurung.