5 Alasan Jangan Tidur Telanjang Meski Cuaca Sedang Panas
Walaupun saat ini cuaca sedang terik, tidur telanjang di malam hari mungkin bukan pilihan terbaik. Simak kenapa sebaiknya tidak Anda lakukan.
Belakangan ini, keluhan mengenai cuaca panas kerap terdengar di Indonesia. Suasana panas tidak hanya terasa di siang hari, tetapi juga saat malam, yang membuat tidur menjadi terganggu.
Akibatnya, banyak orang sering berkeringat, dan kulit pun terasa lembap, bahkan bisa menimbulkan rasa gatal di seluruh tubuh. Dalam upaya mengatasi rasa gerah, beberapa orang mempertimbangkan untuk tidur tanpa pakaian.
-
Apa manfaat tidur telanjang untuk kulit? Tidur telanjang dalam lingkungan tidur yang sejuk dapat mendukung produksi hormon anti-penuaan. Hormon ini membantu memperbaiki kerusakan sel-sel tubuh, termasuk kulit, yang dapat membuat Anda terlihat lebih muda.
-
Kenapa kita perlu jaga tubuh saat panas? Tentu saja, situasi ini memerlukan perhatian lebih agar Anda tetap dapat beraktivitas secara optimal tanpa terganggu oleh panas yang menyengat.
-
Kenapa tidur telanjang bisa bikin tidur lebih nyenyak? Saat tidur tanpa pakaian, suhu tubuh cenderung menurun, memicu produksi hormon tidur melatonin dan menurunkan hormon stres kortisol. Hal ini dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak dan memastikan proses regenerasi tubuh berjalan optimal.
-
Bagaimana panas bisa mengganggu tidur? 'Tidur yang baik dan nyenyak biasanya terjadi di lingkungan yang lebih sejuk,' kata Pearson. Ketika tidur terganggu, misalnya karena suhu tubuh yang terlalu panas di malam hari, risiko untuk mengalami migrain dan sakit kepala klaster pun meningkat secara signifikan.
-
Kenapa susah tidur saat panas? 'Temperatur sangat penting pada kemampuanmu untuk tidur, sayangnya hal ini sering kurang dipahami,' terang Matthew Ebben, PhD, asister professor di NYP/Weill Cornell Center for Sleep Medicine.'Bagian dari ritme biologismu termasuk mendinginkan tubuh pada saat tidur di malam hari,' sambungnya.
-
Kenapa cuaca panas bahaya untuk kesehatan? Cuaca panas yang ekstrem dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan manusia. Paparan sinar matahari yang berlebihan dan suhu udara yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Ternyata, Anda tidak sendirian dalam hal ini. Tidur telanjang telah menjadi tren tertentu. Berdasarkan laporan dari Cnet pada Rabu (9/10/2024), penelitian yang dilakukan oleh perusahaan kasur daring Casper menunjukkan bahwa 28,5% responden di Amerika Serikat mengaku tidur telanjang, baik secara rutin maupun sesekali. Sementara itu, 71,5% lainnya menyatakan tidak pernah melakukannya.
Namun, tidur telanjang di cuaca panas mungkin tidak seideal yang dibayangkan. Meskipun bukan hal yang aneh, Anda mungkin terkejut mengetahui bahwa pilihan ini tidak selalu yang terbaik. Seperti halnya tren lainnya, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, terutama bagi mereka yang mudah berkeringat atau memiliki kulit sensitif.
Oleh karena itu, kami akan membahas alasan mengapa Anda sebaiknya mempertimbangkan untuk mengenakan pakaian saat tidur.
Isu Mengenai Kebersihan
Setiap malam, seprai, bantal, dan kasur Anda akan terpapar debu, minyak, sel kulit mati, serta keringat. Oleh karena itu, sangat penting untuk membersihkannya secara rutin. Meskipun Anda tidak bisa sepenuhnya menghindari hal ini, Anda dapat memperlambat prosesnya dengan mengenakan pakaian saat tidur alih-alih tidur telanjang.
Namun, penumpukan tersebut dapat diminimalkan jika Anda menerapkan praktik kebersihan yang baik. Apakah Anda memerlukan alasan tambahan terkait kebersihan untuk menutupi tubuh saat tidur?
Menurut Dr. Anthony Youn, seorang ahli bedah plastik dari Michigan, rata-rata orang bisa kentut hingga 25 kali dalam sehari, dan jika itu terjadi di malam hari, gas yang dikeluarkan dapat menempel pada seprai Anda. Dengan mengenakan pakaian dalam, Anda dapat mencegah penyebaran partikel-partikel tersebut ke tempat tidur.
(Penting untuk dicatat: Dr. Youn juga menyebutkan bahwa dokter kandungan kadang-kadang menyarankan wanita untuk tidur tanpa pakaian dalam demi kesehatan vagina. Jika ini berlaku untuk Anda, pastikan untuk mengikuti saran dokter Anda.)
Apa pun pilihan pakaian tidur Anda, penting untuk mencuci seprai setidaknya setiap dua minggu. Jika Anda tidur tanpa busana, sebaiknya ganti seprai setiap minggu. Anda juga bisa mandi sebelum tidur untuk menjaga kebersihan tempat tidur, tetapi pastikan rambut Anda kering terlebih dahulu. Jika tidak, hal itu dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri di bantal.
Selain itu, perawatan kasur juga sangat penting, terutama jika Anda tidur tanpa pakaian. Ini berarti Anda perlu menyedot debu dan membersihkannya secara menyeluruh dua kali setahun, serta menggantinya setiap sekitar sepuluh tahun.
Membuat Kasur Menjadi Lembap
Anda mungkin beranggapan bahwa tidur mengenakan baju tidur dapat membuat Anda merasa lebih sejuk, tetapi kenyataannya hal tersebut bisa menjadi tidak menguntungkan. Memilih piyama yang terbuat dari bahan ringan dan mampu menyerap keringat saat tidur dapat membantu mengelola kelembapan.
Jika Anda tidur tanpa pakaian, keringat yang keluar akan terperangkap di seprai dan kasur, yang dapat membuat permukaan tempat tidur menjadi lembap dan tidak nyaman. Namun, pengalaman ini bisa berbeda-beda bagi setiap individu, tergantung pada suhu ruangan, tingkat kelembapan, dan jenis bahan tempat tidur.
Oleh karena itu, jika Anda merasa lebih nyaman tidur tanpa mengenakan pakaian, tidak ada salahnya untuk melanjutkan kebiasaan tersebut, asalkan Anda rutin mengganti seprai setiap minggu agar tetap bersih dari debu, kotoran, dan keringat yang dapat mengganggu kenyamanan tidur.
Picu Alergi pada Kulit
Tidur tanpa pakaian dapat mengakibatkan tubuh bersentuhan langsung dengan seprai, yang berpotensi mempercepat penumpukan kotoran, minyak, dan sel-sel kulit mati. Kondisi ini tidak hanya terasa tidak nyaman, tetapi juga dapat menimbulkan masalah kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau kulit sensitif.
Ketika tidur, tubuh kita melepas sel-sel kulit mati yang menarik perhatian tungau debu, yang kemudian memakan sel-sel tersebut. Selain itu, bergantung pada jenis seprai yang digunakan, tidur telanjang dapat menyebabkan masalah seperti ruam atau iritasi.
Oleh karena itu, bagi orang yang menderita kondisi kulit seperti eksim atau psoriasis, tidur tanpa busana di atas seprai tertentu, seperti yang terbuat dari poliester atau bahan sintetis lainnya, sebaiknya dihindari. Sebagai alternatif, para ahli merekomendasikan untuk menggunakan seprai berbahan alami yang mampu menyerap keringat, seperti katun atau sutra.
Jadi Penyebab Sulit Tidur
Bagi sebagian orang, tidur tanpa busana atas bisa terasa tidak nyaman dan aneh. Jika Anda memilih untuk tidur tanpa pakaian, tetapi merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut, hal ini dapat mengganggu tidur Anda. Akibatnya, kualitas tidur Anda bisa menurun, yang dapat berujung pada iritasi, kesulitan dalam berkonsentrasi, dan masalah memori.
Demikian pula, mengenakan pakaian tidur yang tidak nyaman juga bisa mengganggu kualitas tidur. Ketika memilih pakaian tidur, pilihlah yang membuat Anda merasa nyaman, apakah itu kaus lama, piyama yang cocok, atau baju tidur. Selain itu, kualitas tidur Anda juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan lain, seperti suhu ruangan, kebisingan, dan pencahayaan.
Faktor perilaku, seperti waktu tidur, penggunaan tempat tidur untuk aktivitas lain, dan kebersihan tidur yang buruk, juga dapat membuat Anda sulit untuk tertidur.
Kerugian Lainnya Kala Tidur Telanjang
Selain risiko kebersihan yang ditimbulkan oleh tidur tanpa pakaian, ada beberapa aspek praktis lain yang perlu diperhatikan. Pertama, pakaian dapat berfungsi sebagai pelindung dari serangga dan laba-laba yang mungkin mengganggu. Meskipun pakaian tidak sepenuhnya mencegah gigitan, ia memberikan lapisan perlindungan tambahan.
Di sisi lain, tidur tanpa busana bisa menjadi tidak nyaman jika Anda tinggal dengan teman sekamar, anak-anak, atau orang tua, serta saat sering bepergian atau mengalami tidur berjalan. Misalnya, situasi bisa menjadi canggung jika Anda harus pergi ke kamar mandi di tengah malam dan tiba-tiba bertemu orang lain di lorong.
Lebih parah lagi, dalam keadaan darurat, Anda mungkin tidak memiliki waktu untuk berpakaian. Hal ini bisa menjadi sangat memalukan, terutama jika Anda harus meninggalkan rumah akibat kebakaran atau situasi mendesak lainnya.