97% Wilayah Jatim Zona Kuning, Gubernur Khofifah Minta Warga Tetap Patuh Prokes
Satgas Covid-19 Nasional menyatakan 37 kabupaten/kota di Jawa Timur berada di zona kuning atau risiko rendah penyebaran virus corona. Tinggal satu wilayah, yakni Blitar Kota, yang masih dinyatakan zona oranye atau kategori risiko sedang.
Satgas Covid-19 Nasional menyatakan 37 kabupaten/kota di Jawa Timur berada di zona kuning atau risiko rendah penyebaran virus corona. Tinggal satu wilayah, yakni Blitar Kota, yang masih dinyatakan zona oranye atau kategori risiko sedang.
Status daerah-daerah itu didasarkan data Satgas Covid-19 nasional per 15 September 2021. Kondisinya membaik dibandingkan data per 31 September 2021, yaitu dari 18 kabupaten/kota menjadi 37 kabupaten/kota berada pada zona kuning.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Positivity rate Jatim 1,85 persen yang merupakan rekor terendah selama pandemi. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, keberhasilan ini tak lepas dari peran aktif seluruh masyarakat Jatim yang telah bersama berjuang menghadapi pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah, 97,37% daerah di Jatim dinyatakan oleh Satgas Covid-19 Nasional masuk risiko rendah (zona kuning). Di saat yang sama, positivity rate kita mencapai 1,85 persen. Ini adalah rekor terendah selama pandemi bahkan jauh di bawah ketentuan yang diberlakukan WHO yaitu kurang dari 5 persen positivity rate," ujarnya, Kamis (16/9).
Menurut Khofifah, mengetahui posisi zonasi daerah menjadi sesuatu hal yang penting saat ini. Perkembangan zonasi peta risiko Covid-19 menjadi salah satu acuan dalam menentukan tindakan dan kebijakan. Terlebih, pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berakhir telah banyak membatasi dan memengaruhi aktivitas masyarakat di hampir seluruh sektor, karena masih diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di Jatim.
"Setiap kebijakan ataupun tindakan yang akan diambil memang harus disesuaikan dengan level serta zonasi peta risiko sebuah daerah, selain posisi levelnya," jelasnya.
Tak hanya zona kuning yang bertambah, Khofifah menjelaskan, berbagai unsur dalam penanganan Covid-19 juga mengalami perbaikan. Sebagai contoh, jumlah tes PCR di Jatim sudah sesuai standar WHO yakni lebih dari 40.479 tes per minggu.
Bed occupancy rate (BOR) juga mengalami penurunan. Dari data 3 Juli ke 14 September, BOR ICU RS turun dari 78 persen menjadi 18 persen atau mengalami penurunan sebanyak 60 persen. BOR Isolasi RS turun dari 81 persen ke 13 persen atau terjadi penurunan sebanyak 68 persen. Begitu juga dengan BOR RS Darurat mengalami penurunan dari 69 persen menjadi 18 persen atau turun 51 persen.
"Tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di Jatim ini sudah berada sangat jauh di bawah standar WHO yaitu di bawah 60 persen," tuturnya.
Meski demikian, mantan Mensos RI itu terus mengajak seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes). Ini penting, karena kedisiplinan menjalankan prokes menjadi salah satu kunci untuk melindungi diri dan orang di sekeliling dari penularan Covid-19.
"Kembali saya mengajak kepada kita semua mari disiplin menjalankan protokol kesehatan. Kita masih harus kerja keras dan berjuang menghadapi pandemi ini. Mari terus patuhi protokol kesehatan dan percepat vaksinasi untuk menuju Jatim bangkit," pungkasnya.
Baca juga:
Jokowi: Covid-19 Tak akan Hilang, Kita Belajar Hidup Berdampingan
Satgas: Belum Ada Provinsi Capai Target Tracing Kontak Erat Covid-19
Kemenkes: Penanganan Covid-19 RI Diakui Dunia, Tapi Masyarakat Jangan Lengah
Data Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran Per 16 September 2021
Anggota DPR Minta Pemerintah Perketat Tes PCR Pelaku Perjalanan Luar Negeri
Melampiaskan Emosi Akibat Pandemi di Ruang Kemarahan