'99 Persen kebakaran hutan disebabkan oleh manusia'
Masyarakat yang tidak tahu apa-apa mengalami kerugian dengan dampak asap tersebut. Seperti terkena ISPA.
Kebakaran hutan masih terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera. Bahkan, kepulan asap dari kebakaran hutan tersebut sudah dirasakan oleh warga Malaysia dan Singapura. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Raffles Brotestes Panjaitan mengatakan sudah hampir 17 tahun lahan-lahan di Indonesia selalu terjadi kebakaran.
Akibatnya ungkap dia, masyarakat yang tidak tahu apa-apa mengalami kerugian dengan dampak asap tersebut. Seperti terkena inspeksi saluran pernapasan atas (ispa).
"Ini karena perilaku manusia, karena di Indonesia tidak mungkin tidak ada kebakaran kalau tidak ada membawa api, jadi hampir 99 persen itu disebabkan oleh manusia," kata Raffles dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (19/9).
Dia melanjutkan para perusahaan nakal pembakar hutan mengkambinghitamkan gejala alam el nino yang menjadi penyebab kebakaran hutan. Sehingga, para perusahaan menjadi lepas tangan.
"Ini disiasati oleh perusahaan-perusahaan untuk membersihkan lahannya lewat pembakaran hutan," ungkapnya.
Diketahui, sampai saat ini lahan yang terbakar totalnya mencapai luas 180 ribu hektare, yakni 3 ribu hektare di Sumatera Utara, 20 ribu hektare di Jambi, dan 68 ribu hektare di Sumatera Selatan. Pihak pemerintah pun telah menetapkan 10 nama perusahaan sebagai tersangka pembakar hutan, yaitu PT PMH, PT RPP, PT RBS, PT LIH, PT MBA, PT GAP, PT ASP, PT KAL, PT RJP dan PT SKM.