Abdul Muthi: Pendidikan Muhammadiyah harus jadi yang terbaik
Tantangan kedua Muhammadiyah adalah meningkatkan kualitasnya.
Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Muthi cukup populer di internal Muhammadiyah. Namanya cukup kuat dan berpeluang besar menggantikan Din Syamsuddin sebagai ketua umum PP Muhammadiyah.
Abdul Muthi sudah lolos ke-39 besar calon pimpinan Muhammadiyah. Peluang masuk 13 besar sangat terbuka lebar.
Bagaimana Dr Abdul Muthi menyikapi kondisi Muhammadiyah sekarang ini. Dan apa langkah Muhammadiyah ke depan, berikut ini petikan wawancara merdeka.com dengan Abdul Muthi, Senin (3/8) malam:
Muktamar Muhammadiyah telah berjalan dengan tertib, apa pendapat Anda?
Sistem pemilihan di Muhammadiyah dan seleksi kepemimpinan itu berlangsung sangat tertib dan kemudian jauh dari ambisi-ambisi yang bisa bertentangan dan penyusupan.
Mekanisme di Muhammadiyah dibuat organisasi yang perlu kesinambungan kepemimpinan. Kesinambungan kepemimpinan itu terjadi kalau mereka telah melalui tahapan kepemimpinan yang sudah teruji dan kemudian memiliki track record diketahui dengan baik oleh perserikatan. Inilah yang menjadi salah satu kunci. Alhamdulillah sampai sekarang di Muhammadiyah tidak terjadi perebutan dan Alhamdulillah setiap periode kepemimpinan selalu dapat melaksanakan amanat dengan sebaik-baiknya.
Apa tantangan ketua umum ke depan?
Ya tentu pertama, lebih banyak situasi eksternal Muhammadiyah ya, karena tahun-tahun ke depan akan ada lebih banyak peristiwa politik nasional dan itu akan melibatkan warga Muhammadiyah. Misalnya segera pada tahun ini bulam Desember ini ada pilkada serentak di 200 lebih pemerintah daerah, 2017 akan ada lagi itu dan 2019 akan ada lagi pilpres.
Tantangan eksternal akan sangat berdampak tarikan-tarikan politik baik pada level pusat, daerah maupun pada cabang-cabang, bahkan sampai tingkat ranting itu terjadi.
Bagaimana menyikapi itu?
Karena itu maka dinamika eksternal yang menjadi konteks lingkungan politik Muhammadiyah ini harus disikapi dengan sikap independen dalam persarikatan. Karena itu pimpinan Muhammadiyah ke depan dan ketua umumnya harus figur yang bisa berdiri di atas semua golongan kelompok, kemudian dapat berkomunikasi dengan semua kalangan hingga Muhammadiyah dapat senantiasa berada pada khittahnya, dan konsisten pada gerakan dakwah kultural.
Tentu dengan ini Muhammadiyah tidak mengabaikan proses-proses itu, politik bagi Muhammadiyah adalah bagian dakwah dan karena itu Muhammadiyah harus terlibat dalam proses itu harus segera aktif dalam upaya yang bersifat konstruktif bagaimana Muhammadiyah ikut mewarnai tata kehidupan kebangsaan di Indonesia ini.
Tantangan Muhammadiyah lainnya apa, misalkan soal pendidikan?
Tantangan kedua Muhammadiyah adalah meningkatkan kualitasnya. Sekolah kita kalau dilihat dari kuantitasnya mungkin yang terbesar, tapi belum tentu kita yang terbaik. Pada masa-masa awal Muhammadiyah selalu menjadi kiblat pembaruan di bidang misalnya pendidikan dan kesehatan. Tapi sekarang ini dengan keterbukaan dan dinamika dan kemajuan organisasi lain, Muhammadiyah ini masih yang terbesar belum tentu yang terbaik. Masih banyak yang unggul.
Sekolah Muhammadiyah masih ada yang menolak murid karena terbatasnya sarana dan prasarana sementara tingginya peminat. Tapi ada juga yang ditolak murid, sudah gratis tidak bayar dan sudah ke sana ke mari, masih tidak mau. Ini menjadi tantangan Muhammadiyah dan akan dibahas di muktamar. Harus ada gerakan model-model inovatif dan menjadi pionir melakukan pembaharuan. Ke depan perlu ada perubahan strategi dalam kita mengembangkan dakwah Muhammadiyah terutama yang menjadi core bisnis Muhammadiyah yaitu bidang pendidikan dan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Tantangan ini tidak sederhana karena berkait SDM yang kita miliki dan ada regulasi baru yang membuat gerakan kita tidak berjalan dengan baik.
Ketiga, menghadapi tantangan dakwah keagamaan Muhammadiyah. Ada kritik misalnya Muhammadiyah sekarang ini kurang mendominasi dakwah di media massa, khususnya di televisi. Sehingga paham keagamaan yang populer di masyarakat itu dalam beberapa hal berbeda dengan Muhammadiyah dan itu cukup merepotkan kita juga. Terutama beberapa hal contohnya akses dalam dunia maya dan itu merupakan pasar ideologi yang siapapun bisa mengakses itu. Dalam konteks ini Muhammadiyah harus melakukan dakwah sungguh-sungguh, prinsip kita mencerahkan dalam pengertian masyarakat makin mengerti memahami ajaran agamanya dan kedua memberdayakan agama harus menjadi sumber nilai bagi masyarakat untuk melakukan pembaharuan meningkatkan kesejahteraan dalam kehidupannya.
Tentu pola dakwah harus meluas dan harus diperbaiki sehingga muhammadiyah harus tetap bertahan menjadi kelompok moderat dan menjadi referensi bagi masyarakat.
Soal pemberdayaan ekonomi bagaimana?
Ada kritik, kita ini besar tapi belum menjadi kekuatan ekonomi dan itu memang kita sadari. Kekuatan amal usaha yang besar ini menjadi salah satu pilar utama menggerakkan masyarakat. Ini menjadi tantangan serius ke depan.
Beberapa majelis yang terkait dengan ekonomi harus kita perkuat terutama majelis pemberdayaan masyarakat, majelis ekonomi dan juga majelis-majelis yang berkaitan dengan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Seringkali saat hajatan politik Muhammadiyah selalu dibawa-bawa, bagaimana menyikapinya?
Saya kira itu sesuatu yang wajar ya. Demokrasi yang begitu terbuka ini sangat memerlukan dukungan massa. Muhammadiyah meskipun Muhammadiyah anggotanya tidak besar tapi tetap memiliki jumlah massa yang menentukan. Terutama berpikir mengenai aspek strategis mengenai proses-proses pemilihan itu. Muhammadiyah harus membuka kadernya yang berafiliasi di parpol yang berbeda-beda.
Karena itu netralitas Muhammadiyah sebagai organisasi yang netral secara politik itu menjadi semakin diperlukan terutama bagi warga Muhammadiyah yang berbeda-beda afiliasi parpolnya. Muhammadiyah harus menjadi rumah besar bagi seluruh kadernya yang berafiliasi di parpol. Netralitas Muhammadiyah di bangun menjaga jarak secara proporsional dengan parpol yang ada.
Baca juga:
'Di Muhammadiyah kita mengabdi, terpilih atau tidak sama saja'
Ini realisasi program monumental dan strategis Muhammadiyah
Cerita sarung dan jas Jokowi di Muktamar NU dan Muhammadiyah
Din ajak muktamirin tak teriak-teriak di Muktamar Muhammadiyah
Adu kuat 3 kandidat teratas calon ketua umum PP Muhammadiyah
Ini cara pemilihan ketua umum Aisyiyah
'Ketum PP Muhammadiyah poligami maka akan ada mosi tidak percaya'
-
Kenapa Ma'ruf Amin hadir di muktamar PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
-
Kenapa Museum Muhammadiyah dibangun? Dikutip dari Muhammadiyah.or.id, Museum Muhammadiyah didirikan untuk merekam jejak langkah dengan melestarikan tinggalan sejarah yang disajikan dalam peragaan komunikatif dan edukatif agar dapat menuai hikmah bersama.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Kapan Ganjar-Mahfud berangkat ke MK? Pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menghadiri sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini, Senin, (22/4).
-
Bagaimana Masjid Kenari menunjukkan kejayaan Sultan Abdul Mufakir? Mengutip YouTube Mang Dhepi Channel yang membahas seputar sejarah dan kebudayaan masa silam Banten, masjid ini menggambarkan kejayaan pemerintahan Sultan Abdul Mufakhir. Ini terlihat dari megahnya gerbang masuk menuju ruang salat yang terbuat dari susunan batu bata, mirip gerbang kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Bata yang digunakan pun peninggalan masa silam, dan bukan hasil desain ulang.