ABG Habisi Bocah, Psikolog Duga Pelaku Punya Obsesi Membunuh
Psikolog Kasandra Putranto menduga pelaku memiliki imajinasi dan terobsesi dengan pembunuhan. Indikasi itu dilihat dari temuan buku catatan milik pelaku yang berisi ujaran aktivitas seksual 'bondage' dan hingga pernyataan tentang niatan membunuh.
Seorang anak baru gede (ABG) berinisial NF (15 tahun) membunuh tetangganya bocah berusia enam tahun. Polisi menyebut pelaku tidak menyesali perbuatannya dan justru merasa puas.
Psikolog Kasandra Putranto menduga pelaku memiliki imajinasi dan terobsesi dengan pembunuhan. Indikasi itu dilihat dari temuan buku catatan milik pelaku yang berisi ujaran aktivitas seksual 'bondage' dan hingga pernyataan tentang niatan membunuh. Menurutnya, dari catatan tersebut juga terlihat bahwa pelaku sudah merencanakan pembunuhan.
-
Apa yang dilakukan anak muda saat ngabuburit di pinggir rel kereta di Purwakarta? Mereka sekedar berfoto, membuat video dan mengabadikan kereta api yang melintas.
-
Di mana Rembug Anak Banyuwangi diselenggarakan? Rembug Anak digelar di pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi.
-
Apa yang membuat anak-anak di Jakarta terpaksa main di pinggir kali? Minimnya ruang terbuka hijau, membuat anak-anak di Jakarta bermain di tempat tak semestinya.
-
Apa saja tempat wisata ramah anak di Jakarta yang murah meriah? Banyak tempat wisata Jakarta ramah anak yang bisa dikunjungi saat libur lebaran. Tak perlu mengeluarkan banyak uang, ada berbagai tempat yang menyediakan hiburan dengan murah meriah.
-
Kapan bayi rewel biasanya? Saat mimpi buruk, anak-anak biasanya akan terbangun dari mimpinya karena takut. Hal inilah yang membuat bayi sering rewel malam hari dan merasa ketakutan.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
"Catatan dan gambar menunjukkan bahwa pelaku sudah memiliki imajinasi sebelumnya, sehingga patut diduga bahwa yang bersangkutan memiliki obsesi terhadap aktivitas membunuh dan merencanakan pembunuhan itu," ujar Kasandra kepada wartawan, Sabtu (7/3).
Kasandra enggan mengomentari lebih jauh terkait faktor psikologis pelaku. Namun, menurutnya, perilaku tersebut sangat erat kaitannya sebagai faktor pemicu.
"Karena saya belum memeriksa jadi saya tidak bisa memberikan komentar banyak tentang kasus ini, hanya sebatas bahwa umumnya kasus pembunuhan sangat erat kaitannya dengan faktor psikologis pelaku, kompleksitas situasi yang menyertai serta dipengaruhi oleh faktor pemicu," ujarnya.
Dia menilai, harus dilakukan otopsi psikologis dan profiling kepada pelaku. Agar mengetahui faktor penyebab dan pemicu pelaku melakukan pembunuhan.
"Ketika ada korban tewas, harus dilakukan otopsi psikologis dan cek minyak profiling untuk mengetahui dinamika kasus dan terutama motif pembunuhan selain faktor penyebab dan pemicu," kata Kasandra.
Kronologi Pembunuhan
Anak baru gede (ABG) 15 tahun berinisial NF mendatangi Polsek Taman Sari, Jumat (7/3) mengaku telah membunuh seorang anak perempuan usia 6 tahan dan menaruh mayatnya di dalam lemari. Kabid Humas Polda Metro Jakarta, Kombes Yusri Yunus mengatakan, menurut pengakuan NF dirinya memiliki hasrat untuk membunuh seseorang.
Hasrat tersebut membuncah kala rumah NF kosong dan di saat yang bersamaan ada korban yang main ke kediamannya.
"Timbul rasanya ingin membunuh dan pada saat melihat korban, korban dipanggil untuk diambilkan mainan di bak mandi," kata Yusri di Mapolres Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
Akhirnya karena sudah terbiasa bermain di sana, korban menuruti permintaan pelaku. Yusri menerangkan, karena akan basah-basahan korban pun sempat membuka celananya.
"Pada saat di bak ditenggelamkan sampai lima menitan," terang dia.
Saat menenggelamkan korban, supaya tidak berteriak korban di sumpal mulutnya dengan kedua jari pelaku. Hal ini hingga mulut korban mengalami pendarahan.
"Lalu diangkat dimasukkan ke dalam ember, lalu ditutup pakai seprai," jelasnya.
Setelah itu ada niatan ingin membuang mayat korban, namun NF merasa takut akan ketahuan. Berhubung di daerah itu sempit dan padat akan penduduk.
Sembunyikan Mayat Korban
Kamis malam (5/3), NF akhirnya membawa korban yang berada di ember tersebut ke kamarnya dan dimasukkan ke dalam lemari. Korban yang masih di dalam ember itu pun diikat serta disumpal mulutnya dengan tisu kemudian ditutupi dengan pakaian di dalam lemari.
"Malam hari dia masih tidur di kamar. Besok pagi dia berangkat sekolah kemudian dia membawa baju biasa," kata Yusri.
Baru setelah Jumat pagi (6/3/2020) NF mengaku kepada polisi bahwa dirinya telah membunuh seorang bocah.
Awalnya polisi tidak mempercayai atas pengakuan pelaku. Namun polisi pun mengecek ke TKP yang berada di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat dan benar saja, kata Yusri di dalam lemari ada mayat yang tengah diikat.
"Dari Polsek dan Polres mengecek ke TKP ternyata memang betul ada seorang mayat anak perempuan 6 tahun terikat dan mulut disumpal dengan tisu," jelasnya.
(mdk/eko)