Ada 112 titik kawasan kumuh di Kota Bekasi, luasnya 443 hektare
Ada 112 titik kawasan kumuh di Kota Bekasi, luasnya 443 hektare. Kepala Dinas Bangunan dan Pemukiman Kota Bekasi, Dadang Ginanjar mengatakan, luas kawasan kumuh di setiap titik bervariasi. Mulai dari 5-10 hektar. Kawasan kumuh tersebar di 56 kelurahan.
Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat ada 112 titik kawasan kumuh di wilayahnya dengan total luas mencapai 443 hektar. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi berjanji mengalokasikan anggaran hingga Rp 100 juta untuk penataan kawasan kumuh pada 2017.
"Kawasan kumuh itu bakal menjadi fokus dinas baru yakni Dinas Perumahan dan Pemukiman Rakyat yang baru dibentuk," kata Rahmat, Senin (19/12).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Bekasem diproses? Didiamkan selama Dua Bulan Menurut abdi dalem, proses pengawetan ikan ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan di ruangan Pungkuran Dalem Arum Keraton Kasepuhan.
-
Apa itu Bekasem? Bekasem terus dilestarikan selama bertahun-tahun, dan menjadi salah satu sajian menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Cirebon. Keraton di wilayah Cirebon, Jawa Barat, memiliki tradisi mengolah makanan secara tradisional yang hasilnya biasa disebut bekasem. Ini adalah olahan ikan yang diawetkan menggunakan media gentong.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
Rahmat sudah menginstruksikan aparat kelurahan terus mendata kawasan kumuh di wilayah masing-masing. Dengan begitu akan memudahkan pemerintah daerah melakukan penataan kawasan menjadi bersih dan sehat.
"Jangan sampai pendataan itu melenceng, sehingga program ini hanya berjalan separuh," kata ujarnya.
Kepala Dinas Bangunan dan Pemukiman Kota Bekasi, Dadang Ginanjar mengatakan, luas kawasan kumuh di setiap titik bervariasi. Mulai dari 5-10 hektar. Kawasan kumuh tersebar di 56 kelurahan.
"Untuk mengubah kawasan kumuh menjadi kawasan sehat, sejumlah sarana dan prasarana harus dilakukan perbaikan," katanya.
Dia mencontohkan, pembangunan infrastruktur jalan lingkungan kawasan tersebut, saluran air, sanitasi, penambahan ruang terbuka hijau, penanganan sampah, serta pembedahan rumah tidak layak huni.
"Kebiasaan masyarakat buruk juga harus diubah. Kami targetkan penataan tersebut rampung pada 2018 mendatang," ujarnya.
(mdk/noe)