Ada gang prostitusi di kota syariah Aceh
Erwin mengaku, banyaknya wanita malam di gang mabok itu membuat warga yang tinggal di situ merasa terganggu.
Aceh dikenal dengan julukan Serambi Mekkah, telah menerapkan hukum syariat Islam dalam tatanan kehidupan sosial. Akan tetapi bukan berarti terbebas dari praktek prostitusi dan pelacuran.
Di Surabaya dikenal dengan gang dolly yang telah ditutup oleh Pemerintah Kota. Di kota Banda Aceh yang dijuluki dengan kota Madani juga terdapat sebuah gang kecil menjadi pusat prostitusi.
Sebuah gang sempit hanya berukuran 2 meter yang dihimpit pertokoan, menghubungkan satu antar jalan di kawasan Peunayong, Banda Aceh. Itulah gang mabok. Gang yang banyak berkeliaran wanita malam menjajakan pelayanan seks untuk pria hidung belang yang mencari kepuasan seks sesaat.
Bahkan beberapa bulan lalu, di gang itu pula polisi syariah kota Banda Aceh beberapa kali meringkus wanita malam yang sedang menunggu pelanggan di sebuah salon Diana. Salon itu sekarang sudah dicabut izin oleh pemerintah kota Banda Aceh.
Namun praktek prostitusi di kawasan itu terus berlanjut dan salon Diana menjadi tempat mangkal para wanita penghibur itu. Seorang warga keturuan Cina, Erwin yang sudah sejak kecil tinggal berdekatan dengan gang mabok mengatakan, hampir tiap malam dia menyaksikan wanita malam menunggu pelanggan pria hidung belang.
Bahkan Erwin bercerita wanita malam itu sudah berani sedikit lebih terbuka memanggil setiap pria yang melintas di gang itu. "Tiap malam saya lihat, wanita di situ memanggil bang, bang mampir dulu," kata Erwin meniru ucapan wanita malam itu menggoda siapapun yang lewat di gang mabok itu.
Erwin mengaku banyaknya wanita malam di gang mabok itu membuat warga yang tinggal di situ merasa terganggu dan risih. Oleh karenanya, ia meminta kepada pemerintah kota Banda Aceh untuk menertipkan praktek prostitusi itu. Sehingga wanita malam di kawasan itu tidak lagi beroperasi melayani pria hidung belang.
"Aceh kan daerah penerapan syariat Islam, harusnya itu tidak ada, malu kita mereka secara bebas berkeliaran di Banda Aceh," tegasnya.
Bahkan ia pernah datang rekannya daru luar Aceh. Mulanya, rekan Erwin itu sangat menghargai dan segan dengan penerapan syariat Islam di Aceh. Akan tetapi, rekan Erwin sempat terheran-heran saat menemukan ada praktek prostitusi secara terbuka di bumi Serambi Makkah. "Jadi saya merasa malu sama kawan itu, dia tidak menduga ada seperti itu," imbuhnya.
Memang, praktek prostitusi dan dunia pelacuran di tanah rencong sudah menjadi rahasia umum. Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal sudah berulang kali melakukan razia. Baik di hotel-hotel berbintang, maupun di cafe-cafe tempat mereka nongkrong sudah pernah digerebek. Namun praktek wanita menjajakan seks terus saja berkembang di kota Madani.
Atas dasar itu saat merdeka.com mengkonfirmasi pada polisi syariah Kota Banda Aceh. Kepala Operasi Lapangan Polisi Syariah Kota Banda Aceh, Hardi Karmy berjanji akan menindak bila kedapatan praktek prostitusi dan wanita malam itu.
-
Dimana lokasi petani di Aceh yang sedang panen cengkih? Seorang petani menunjukkan segenggam cengkih atau cengkeh yang telah dipetik setelah panen di sebuah hutan di Lhoknga, Aceh, pada 30 Januari 2024.
-
Apa yang dilakukan di Aceh saat Meugang? Mereka pastinya tidak ketinggalan untuk melaksanakan Meugang bersama keluarga, kerabat, bahkan yatim piatu. Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Kapan cengkih menjadi komoditas unggulan di Aceh? Komoditas cengkih pernah berjaya dan menjadi komoditas unggulan di Aceh pada era 1980-an.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Kapan Khanduri Molod di Aceh biasanya dilaksanakan? Melansir dari beberapa sumber, Khanduri Molod biasanya dilaksanakan secara gotong royong antar warga desa di musala.
-
Apa simbol kebanggaan Provinsi Aceh? Bungong Jeumpa sudah dianggap sebagai simbol kebanggaan dan menjadi identitas Provinsi Aceh.
Demikian juga berjanji akan segera menertipkan praktek prostitusi itu. "Kita akan tindak, apa lagi dalam bulan puasa bila mereka berkeliaran," tegas Hardi.
Oleh karenanya, ia sangat berharap ada partisipasi aktif dari masyarakat untuk melaporkan bila ada praktek-praktek seperti itu. Sehingga polisi syariah bisa langsung melakukan penindakan dan bahkan akan dilakukan penangkapan untuk dilakukan pembinaan agar tidak kembali mengulangi perbuatan berdosa itu. "Kita akan tangkap dan tertipkan," tuturnya.