Ada kebakaran hutan, jalur pendakian Gunung Ciremai masih dibuka
Andre mengimbau kepada para pendaki untuk tidak meninggalkan api unggun ketika masih menyela atau membuat api sembarangan yang bisa menyebabkan kebakaran.
Jalur pendakian Gunung Ciremai masih dibuka untuk pendaki. Padahal, kebakaran tengah melanda setidaknya 144 hektare lahan tersebut.
Kepala Seksi Wilayah I Kuningan TNGC San Andre Jatmiko mengatakan jarak jalur pendakian dengan lokasi kebakaran cukup jauh.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Kapan Keisya mendaki gunung? Belum lama ini, Keisya membagikan foto-foto serunya saat mendaki gunung bersama empat temannya.
"Kita masih membuka semua jalur pendakian ke Gunung Ciremai, karena memang kawasan yang terbakar itu jauh dari jalur," kata San Andre, Rabu (3/10) seperti dikutip Antara.
Untuk lokasi yang terbakar, lanjut San Andre, berada di sebelah Utara dan Timur kawasan Taman Nasional Gunung Ceremai (TNGC). Hal itu dinilai tidak akan membahayakan para pendaki.
Meski demikian, jika api terus berkobar dan membahayakan pendaki maka tak menutup kemungkinan jalur pendakian akan ditutup.
Andre mengimbau kepada para pendaki untuk tidak meninggalkan api unggun ketika masih menyela atau membuat api sembarangan yang bisa menyebabkan kebakaran.
"Kami memang selalu mengimbau kepada para pendaki melalui pengelola untuk para pendaki tidak menggunakan api di dalam kawasan Ciremai," lanjutnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin mengatakan sudah tiga hari kawasan hutan TNGC terbakar dan api belum dapat dipadamkan, karena sulitnya medan.
"Kebakaran sudah tiga hari, dimana pertama kali api terlihat pada Minggu (30/9) sekitar jam 12.00 dan sampai Selasa (2/10) pukul 19.00 WIB api belum bisa dipadamkan," katanya.
Kebakaran kali ini, sebutnya sulit dipadamkan, karena kondisi lahan yang terbakar itu berbukit dan juga berbatu, sehingga menyulitkan tim untuk menjangkaunya.
Selain itu, juga tumbuhan alang-alang dan perdu yang memang sudah mengering karena masih memasuki musim kemarau, sehingga api mudah membakarnya.
"Kendala yang kita hadapi yaitu medan berbukit serta berbatu dan juga tumbuhan yang sudah mengering," ujarnya.
Baca juga:
Cegah kebakaran hutan, Sinar Mas Agribusiness gandeng 10 desa terapkan DMPA
Sudah 3 hari api melahap 144 hektare lahan Gunung Ciremai
Polisi selidiki kasus kebakaran lahan perusahaan sawit di Pelalawan
Hutan dan lahan di Riau terbakar, muncul 32 titik panas dan kabut asap
Puncak Bukit Besar Lahat terbakar, pemadaman sulit dilakukan
82 Hektare hutan dan lahan di PPU Kaltim hangus usai 4 hari terbakar