Ada ratusan WNI naik haji pakai paspor Filipina, DPR kritik Kemenlu
Saat ini, 177 WNI yang gunakan paspor asli tapi palsu tersebut ditahan petugas Imigrasi Filipina.
Ditemukan kasus 177 Warga Negara Indonesia (WNI) menggunakan paspor Filipina untuk pergi haji ke Tanah Suci. Dengan membayar sejumlah uang, mereka bisa dengan mudah mendapatkan paspor Filipina tersebut.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Malik Haramain mengatakan, WNI yang menggunakan paspor Filipina untuk berhaji ke Arab Saudi sebetulnya sudah sering terjadi, namun biasanya jumlahnya tidak terlalu banyak. Dia menilai, Kementerian Luar Negeri adalah pihak yang bertanggungjawab atas persoalan ini.
"Sebetulnya hal seperti ini sering terjadi, walaupun tidak banyak. Tapi ini kan banyak, karena itu yang paling bertanggung jawab atas masalah ini adalah Kementerian Luar Negeri," kata Malik saat dihubungi, Senin (21/8).
Malik meminta kepada Kementerian Luar Negeri untuk segera berkoordinasi dengan otoritas Filipina agar dilakukan penyelidikan soal oknum yang memberangkatkan 177 WNI ke tanah suci. Dia juga meminta kepada pihak Filipina untuk bertindak tegas terhadap oknum yang menyediakan paspor Filipina kepada para WNI itu.
"Saya kira melibatkan dua pihak, jadi harus dilacak yang memberangkatkan, kalau perusahaan maka harus ditutup itu. Ya ditutup. makanya harus diselidiki. Saya curiga jaringan seperti ini sudah lama dilakukan. Makanya ini kesempatan Kemlu mengaudit bukan hanya peristiwa jemaah haji ini tapi hal lain berkaitan dengan paspor itu," tegasnya.
Sebanyak 177 WNI menggunakan paspor Filipina agar bisa berangkat haji. Kini mereka masih tertahan di Filipina dan akan segera dideportasi.
Dilaporkan media lokal Filipina, Manila Bulletin, Sabtu (20/8), Komisioner Biro Imigrasi setempat, Jaime Morente mengatakan, mereka saat ini ditahan di pusat penahanan imigrasi di Camp Bagong Diwa, Taguig City, pinggiran Manila. Menurut Morente, paspor-paspor Filipina yang digunakan merupakan dokumen paspor asli, namun cara mendapatkannya ilegal.
Menurut informasi, para WNI membayar USD 6 ribu - USD 10 ribu (Rp 78 juta - Rp 131 juta) per orang untuk mendapatkan paspor Filipina. Diduga kuat, paspor Filipina itu disediakan oleh lima warga Filipina yang mendampingi mereka. Kelima warga Filipina itu diyakini sebagai sindikat pemalsu paspor dan telah ditahan oleh Biro Investigasi Nasional (NBI) untuk diselidiki lebih lanjut.
Imigrasi setempat berkoordinasi dengan Departemen Luar Negeri Filipina dan badan penegak hukum lainnya serta KBRI dalam rangka penyelidikan kasus penerbitan paspor Filipina untuk para WNI ini.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
-
Apa yang dimaksud dengan gelar Haji dan Hajah di Indonesia? Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing dengan penyebutan gelar Haji atau Hajah. Tidak bisa dipungkiri, masyarakat Indonesia memiliki tradisi memberi gelar 'Haji' atau 'Hajah' di depan nama orang usai menunaikan ibadah Haji.
Baca juga:
WNI pakai kuota haji Filipina ditemukan di Madinah
Mayoritas calon haji Indonesia ditahan di Filipina asal SulSel
Pemerintah upayakan pemulangan 117 jemaah haji ditahan di Filipina
Cerita calon haji ilegal ke Tanah Suci lewat Filipina
Haji ilegal 177 WNI terbongkar karena mereka tak tahu bahasa Tagalog