AirAsia hilang, politikus PKS minta badan navigasi dievaluasi
Dia juga meminta Basarnas untuk bekerja lebih ekstra guna menemukan pesawat AirAsia QZ 8501.
Anggota Komisi V DPR Abdul Hakim meminta Kementerian Perhubungan segera mengevaluasi kinerja Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau yang lebih dikenal AirNav Indonesia. Evaluasi tersebut diminta pasca-hilangnya pesawat AirAsia QZ 8501 dari Surabaya menuju Singapura.
"Ke depan akan dievalusasi kinerja badan navigasi (AirNav) sebagai badan layanan baru. Kita juga minta Kemenhub melakukan evaluasi internal mengenai kinerja badan navigasi ini," kata Abdul Hakim saat dihubungi, Selasa (30/1).
Anggota Komisi Bidang Perhubungan itu menambahkan, idealnya radar-radar Air Traffic Control (ATC) di bandara-bandara Indonesia memiliki kemampuan untuk membaca kondisi cuaca. Hal ini akan menjadi bahan bagi komisi V DPR untuk mengkonfirmasi ulang seluruh fasilitas bandara di Indonesia.
Namun demikian, lanjut politikus PKS itu, karena saat ini masih dalam tahap proses pencarian, tidak elok rasanya bila saling menyalahkan satu sama lain. Dia juga meminta Basarnas untuk bekerja lebih ekstra guna menemukan pesawat AirAsia QZ 8501.
"Situasi masih pencarian, tentu tidak tepat kita saling menyalahkan. Kita dorong Basarnas melakukan pencarian agar ada kepastian soal keberadaan pesawat tersebut," jelasnya.
Selain itu, kata Abdul Hakim, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) diminta segera memulai melakukan penyelidikan dan investigasi mengenai penyebab hilang kontaknya AirAsia QZ 8501.
"Terutama memastikan apakah seluruh prosedur terkait dengan keamanan dan keselamatan AirAsia sudah memenuhi standar prosedural sebelum mengudara," tandasnya.
AirNav merupakan satu-satunya lembaga pelayanan navigasi tanah air yang dibentuk berdasarkan PP No 77/2012, sebagai amanat Undang-Undang No 1/2009 tentang Penerbangan. Sebagai lembaga baru, AirNav bertanggungjawab menyediakan layanan navigasi yang aman bagi seluruh maskapai penerbangan di tanah air.
Baca juga:
Duka keluarga penumpang usai serpihan AirAsia ditemukan di laut
11 Penyelam TNI AL diterjunkan cari korban pesawat AirAsia
Jokowi akan terbang ke Pangkalanbun cek serpihan AirAsia
Lihat penemuan serpihan di TV, keluarga penumpang menangis
Ini titik ditemukannya serpihan diduga milik AirAsia
Serpihan ditemukan 10 Km di lokasi AirAsia hilang dari radar
Antar pertukaran pelajar, 9 keluarga Charly naik AirAsia QZ 8501
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.