Airlangga Hartarto Sebut Polemik Propaganda Rusia Merupakan Kampanye Negatif
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut polemik propaganda Rusia adalah upaya negative campaign untuk menyerang pasangan urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut polemik propaganda Rusia adalah upaya negative campaign untuk menyerang pasangan urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin.
Sebab kata Airlangga, kalimat yang disampaikan Jokowi saat menghadiri deklarasi Forum Alumni Jatim (FAJ) #01 di Tugu Pahlawan Surabaya pada 2 Febuari lalu, berbeda dengan apa yang disangkakan.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
Saat itu, menurut Airlangga, Capres petahana menggunakan kata 'Ala', yang berarti seperti atau mirip. "Jadi salah! Kalau judulnya yang disampaikan kan ala Rusia. Jadi kalau propaganda ala Rusia itu kan berbeda dengan apa yang baru disebutkan (Propaganda Rusia)," tegas Airlangga di Surabaya, Kamis (7/2).
Apapun dalihnya, nyatanya pihak Rusia keberatan. Melalui duta besarnya, Lyundmila Verobieva, mereka melayangkan protes dengan penggunaan istilah propaganda Rusia oleh Jokowi.
Kata Verobieva, istilah propaganda Rusia adalah rekayasa politik yang dilakukan saat kampanye Pilpres Amerika Serikat 2016 silam.
"Kami menggaris bawahi bahwa posisi prinsip Rusia adalah tidak ikut campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," kata Verobieva pada 4 Febuari lalu.
Tak hanya Rusia, anggota Advokat Peduli Pemilu, M Taufiqurrahman juga keberatan dan melaporkan Jokowi ke Bawaslu RI pada Rabu (6/2) lalu. Dia menduga, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut telah menghina kandidat lain.
Tapi Airlangga yang juga Menteri Perindustrian, itu justru melihat adanya kampanye negatif oleh pihak-pihak tertentu dengan memanfaatkan istilah propaganda Rusia. "Jadi ini adalah salah satu apa, negatif campaign strategi yang dilakukan," tegasnya.
Seperti diketahui, saat menghadiri deklarasi FAJ #01 di Tugu Pahlawan pada Sabtu lalu, dalam pidatonya, Jokowi menyinggung masalah propaganda Rusia.
"Problemnya adalah ada tim sukses, yang menyiapkan sebuah propaganda, yang namanya Propaganda Rusia," kata Jokowi tanpa menyebut tim siapa yang dimaksud.
Propaganda Rusia itu, lanjutnya, "Yang setiap saat selalu mengeluarkan semburan-semburan fitnah, yang setiap saat selalu mengeluarkan semburan-semburan dusta, yang setiap saat selalu mengeluarkan semburan-semburan hoaks," ungkap Jokowi kala itu.
Baca juga:
Pernyataan Jokowi dan Prabowo yang Menghebohkan di Tengah 'Panasnya' Pilpres
Soal Propaganda Rusia, JK Sebut Jika Baik Dengarkan, Kalau Negatif Tak Usah
Waketum PAN Nilai Pernyataan Jokowi Soal Propaganda ala Rusia Bukan Menuding Prabowo
Soal Propaganda Rusia, Jokowi Tegaskan Hubungannya Dengan Putin Baik
Fadli Zon Minta Maaf Ke Kedubes Rusia Atas Ucapan Jokowi
BPN Prabowo-Sandiaga Minta Jokowi Minta Maaf Pada Rusia