Akom minta gelar pahlawan tak hanya untuk yang melawan penjajah saja
Akom minta gelar pahlawan tak hanya untuk yang melawan penjajah saja. Di era modern saat ini, pria yang biasa disapa Akom melihat banyak warga negara yang seharusnya diberikan predikat pahlawan berkat pengabdiannya untuk masyarakat melalui bidangnya masing-masing.
Hari ini (10/11) rakyat Indonesia memperingati hari pahlawan nasional. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin berharap definisi pahlawan bisa diperluas bukan hanya yang membebaskan Indonesia dari jeratan para penjajah di masa lalu.
Di era modern saat ini, pria yang biasa disapa Akom melihat banyak warga negara yang seharusnya diberikan predikat pahlawan berkat pengabdiannya untuk masyarakat melalui bidangnya masing-masing.
"Kita tentu pahlawan dalam pengertian di jalan ini harus diperluas bukan hanya seperti zaman lalu. Setelah melakukan perlawanan di zaman penjajahan tapi sekarang perjuangan melawan penjajahan di bidang lain terutama menghadapi era globalisasi," kata Akom di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Akom mencontohkan, saatd ia hadir dalam acara salah satu stasiun televisi tentang penganugerahan pahlawan baru. Saat itu, Akom melihat ada seorang ibu dari Magelang yang sukarela mengajar anak-anak di Papua tanpa bayaran sepeser pun.
"Di bidang pendidikan ini dia adalah seorang sukarelawan yang ikhlas mengajar di nan jauh di sana di pelosok Papua. Dengan ikhlas berbagi ilmunya untuk masyarakat Papua sana. Seorang ibu dari Magelang. Sampai hari ini sukarela mendidik. Tidak dapat salary dari pemerintah dan dapat penghargaan," terangnya.
Menurutnya, warga negara yang seperti itu layak dilabeli sebagai pahlawan era modern. Oleh karena itu, dia berharap adanya perluasan definisi dan makna pahlawan dengan disesuaikan dengan peradaban zaman.
"Pahlawan yang sejenis itu banyak di berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Jadi Pahlawan sekarang berbeda dan mengalami perluasan terminologi. Mengalami pelebaran pengertian tentan pahlawan yang penuh perdamaian saat ini," pungkasnya.