Aksi gila turis asing usik tradisi di Bali
Turis yang harusnya berlaku sopan santun malah melakukan perbuatan melanggar tradisi di Bali.
Bali merupakan tempat yang paling diburu untuk berlibur di tengah penatnya dengan berbagai pekerjaan sehari-hari. Pulau yang terkenal dengan keindahan pantainya membuat setiap orang yang berkunjung ingin kembali datang. Tidak hanya warga lokal, turis asing dari berbagai belahan negara juga berbondong-bondong mengunjungi pulau yang terkenal dengan tari kecak tersebut.
Namun, kedatangan turis asing terkadang tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan. Turis yang harusnya berlaku sopan santun malah melakukan perbuatan melanggar tradisi di Bali. Hal itu pun menjadikan petaka bagi mereka berada di Bali. Alih-alih menikmati liburan malah harus berurusan dengan pihak berwajib.
Berikut aksi-aksi gila turis asing yang mengusik tradisi di Bali?
-
Apa yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Bali? Keindahan alamnya yang memesona, budayanya yang kaya, serta keramahan penduduknya menjadikan Bali sebagai tujuan wisata yang tak pernah kehilangan daya tarik.
-
Dimana tempat wisata Pantai Balekambang berada? Pantai Balekambang Wisata Malang populer yang pertama adalah Pantai Balekambang. Ini adalah pantai yang menawarkan pemandangan mirip seperti di Bali, dengan adanya pura di tengah laut layaknya wisata di Tanah Lot.
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
-
Kapan pungutan wisatawan asing di Bali akan dimulai? Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
-
Apa yang sebenarnya terjadi pada foto gurita raksasa di pantai Bali? Foto gurita raksasa terdampar di Bali merupakan gambar hasil Artificial intelligence (AI).
-
Bagaimana pengalaman merasakan wisata bawah laut di Bali Seawalker? Seawalker menawarkan pengalaman berjalan di bawah laut menggunakan helm tertutup yang dihubungkan dengan oksigen untuk membantu pernapasan.
Berhubungan seks di Pura, sepasang bule ditangkap
Sepasang bule asal Estonia, Silman Urmas (43) dan Silman Katrin (32) tertangkap basah warga sedang berhubungan seks di pura Desa Saraseda, Tampaksiring, Gianyar, Bali.
Keduanya pun sempat dibawa ke Polres Gianyar meski akhirnya dilepaskan. "Keduanya tidak ditahan karena tidak tahu, hanya saja sanksinya diserahkan kepada warga," kata Kapolres AKBP Hadi Purnomo, Kamis (7/3).
Kejadian itu pertama kali diketahui oleh Wayan Agus Dharmaputra, tokoh pemuda desa yang hendak memeriksa bangunan pura yang baru selesai diperbaiki, Rabu (6/3).
Saat itulah, dia kaget melihat sepasang bule sedang berhubungan seks di areal dalam pura. Sebelum melakukan hubungan seks, kedua warga asing itu sempat mandi di pancuran di areal pura.
Aksi dua bule ini mendapat reaksi keras. Apalagi Umat Hindu di Bali akan merayakan Hari Raya Nyepi pada 12 Maret mendatang.
Bule ketangkap ngeseks di pura dikenai denda Rp 20 juta
Sepasang bule ketahuan berhubungan seks di pura. Mereka tidak ditahan dan bersedia membayar Rp 20 juta yang akan dipakai untuk biaya upacara penyucian pura lima bulan mendatang.
Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan kejadian itu harus menjadi menjadi pembelajaran bagi dunia pariwisata untuk lebih mendetail memberikan hal-hal yang tidak boleh dilakukan di pura.
Selama ini di beberapa pura sudah dipasang peringatan untuk tidak masuk ke areal pura dalam kondisi haid, khususnya bagi perempuan. "Dengan kejadian itu, larangan melakukan hubungan seks ini perlu kiranya ditambahkan dalam peringatan tersebut," katanya.
Sepasang bule asal Estonia, Silman Urmas (43) dan Silman Katrin (32) tertangkap basah warga sedang berhubungan seks di pura Desa Saraseda, Tampaksiring, Gianyar, Bali.
Keduanya pun sempat dibawa ke Polres Gianyar meski akhirnya dilepaskan. "Keduanya tidak ditahan karena tidak tahu, hanya saja sanksinya diserahkan kepada warga," kata Kapolres AKBP Hadi Purnomo, Kamis (7/3).
Kejadian itu pertama kali diketahui oleh Wayan Agus Dharmaputra, tokoh pemuda desa yang hendak memeriksa bangunan pura yang baru selesai diperbaiki, Rabu (6/3).
Turis Arab kerap lecehkan wanita pelayan di Bali
Tiga turis asal Arab Saudi memukul sopir taksi di Kuta Bali karena masalah ongkos. Diakui sejumlah pegawai hotel, turis asal Timur Tengah memang kerap membuat masalah.
Kelakuan para turis ini sampai membuat pegawai hotel wanita ketakutan. Mereka kerap menggoda pelayan wanita yang masuk kamar untuk membersihkan kamar atau mengantarkan pesanan.
"Kalau karyawan wanita tahu tamunya orang Arab suka minta diantar pegawai yang pria. Mereka ketakutan. Sering sekali turis Arab itu mau peluk atau menggoda pelayan wanita," kata Komang, petugas keamanan salah satu hotel berbintang di Bali saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (21/10).
Kelakuan mereka di dalam kamar juga sering membuat tamu lain kesal. Mulai dari menyetel musik keras-keras hingga berteriak-teriak.
"Kalau dikasih tahu, susahnya minta ampun. Kebanyakan arogan," kata Putu, satpam yang lain.
Menurut Putu, tamu bule lebih beretika. Mereka jarang bikin ulah kecuali kalau mabuk berat.
"Nah, kalau Arab ini nggak mabuk juga kelakuannya macam-macam saja," katanya.
Dewi, seorang pelayan restoran cepat saji juga kesal dengan kelakuan turis Arab. Saat itu ada seorang turis pesan kentang goreng, si turis ini kemudian mau menyuapi pelayan restoran wanita.
"Dia bilang come on baby, come on baby sambil mau memasukkan kentang itu ke mulut pelayan yang cewek. Nggak malu, kelakuannya norak sekali," kata Dewi.
Tak terima ditegur kencing di Pura, turis bule hajar warga Bali
Tidak selamanya turis asing datang ke Bali bisa berlaku santun. Buktinya, dua orang bule asal Australia justru membuat seorang warga korban babak belur, tidak hanya itu dua turis asing ini juga mengencingi areal pura milik korban.
Informasi yang dihimpun Merdeka.com, ini terjadi Jumat (19/12) kemarin malam sekitar pukul 20.50 WITA di Restaurant Apakabar, Jalan Batubolong No. 74, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Saat itu korban I Wayan Mudipa (35) warga setempat dibuat babak belur oleh turis yang mengunjungi tokonya. Tidak hanya itu korban juga diancam akan dibunuh.
Dalam laporannya di Polsek Kuta Utara, Mudipa mengaku kalau pelaku datang ke restaurant sudah dalam keadaan mabok berat dan untuk selanjutnya masuk toko. Saat itu, salah satu dari pelaku keluar toko dan menuju ke depan pura lanjut kencing di areal pura.
"Saya coba tegur dan marahi. Tetapi dia malah maki-maki saya. Saya lihat temannya lagi satu juga kencing di dalam toko sambil tertawa," kata Mudipa, di Polsek Kuta Utara, Sabtu (20/12).
Saat korban akan beranjak ke dalam toko. Tiba-tiba turis yang kencing di Pura langsung menyerang dan memukul kepala korban dengan botol bir. Saat berusaha melakukan perlawanan, pelaku yang ada di dalam toko ikut menyerang korban hingga tersungkur.
Beruntungnya, saat itu sejumlah warga dan scurity toko tetangga langsung mengamankan pelaku. Bahkan salah seorang warga sempat terkena pukulan dari pelaku. "Bule yang pegang bir berhasil kami diamankan dan diserahkan oleh warga ke Polsek. Temannya yang kencing di toko berhasil kabur dari serangan warga setempat," Kata Kapolsaek Kuta Utara, Kompol Ronny Erippang.
Pelaku yang berhasil diamankan, Timothy O'Hehir (26) asal Australia dan menginap di Villa Echoland, Canggu Kuta. Dari keterangan pelaku, diketahui Pelaku lainnya yang kabur bernama Scott O'Hehir (22) juga dari Australia dan tinggal satu villa dengan pelaku satu.
"Saat ini keduanya pelaku asal Australia sudah kita amankan dan dimintai keterangannya. Kedua pelaku berupaya untuk damai tapi dari pihak korban menolak. Kedua turis ini kita kenakan pasal 170 penganiayaan secara bersama (pengeroyokan),"Ucap Kapolsek Erippang, Sabtu (20/12).
Pembunuhan WN AS dalam koper di St Regis Bali
Bali geger atas penemuan mayat tamu hotel St Regis Nusa Dua, Bali bernama Sheila Von Weise Mack di dalam kopor. Kopor tersebut ditaruh dalam bagasi taksi oleh dua orang remaja.
Sopir taksi, Ketut Wirjana menunggu dua remaja tersebut check out. Namun setelah ditunggu sampai dua jam, dua tamu itu tidak kembali ke taksi. Sopir taksi lalu melapor ke satpam hotel. Satpam lalu menyarankan sopir taksi membawa mobil dan barang bawaan ke Mapolsek Kuta Selatan. Apalagi di kopor ada bercak darah.
"Setelah di polsek, koper di bagasi dibuka dan isinya mayat," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol Djoko Hari Utomo di Bali, Selasa (12/8).
Djoko Hari mengatakan, dua orang tamu memasukkan kopor tersebut ke dalam taksi Bali Taksi bernomor polisi DK 221 IB. Namun, lanjut Djoko Hari, kedua tamu tersebut tak kunjung kembali. Diketahui, kedua tamu tersebut bernama Heather Lois (19) dan pacarnya Schaffer Tommy (21).
"Kami masih mengejar Heather Lois dan pacarnya Schaffer Tommy. Korban (Sheila) ternyata ibu kandung Lois," kata Djoko Hari di Bali, Selasa (12/8).
Djoko Hari menuturkan, awalnya korban menginap di hotel tersebut dengan Lois. Tak lama, lanjut dia, pacar Lois datang dan menginap. "Awalnya korban menginap bersama anaknya, akhirnya Tommy tiba di Bali dan menginap juga di hotel itu," jelas dia.