Eksotisme Dua Gerbang Surga di Bali, Lelah Melewati Ratusan Anak Tangga Terbayar Lunas
Bali punya dua gerbang surga yang sama-sama punya pemandangan memikat. Intip potretnya.
Eksistensi Pulau Bali sebagai kawasan wisata sudah terkenal ke seantero dunia. Bahkan, banyak warga negara asing (WNA) lebih mengenal Bali daripada Indonesia. Mereka tidak tahu jika Pulau Dewata itu merupakan bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pulau Bali terkenal oleh keindahan alam dan budaya yang dimilikinya. Masyarakat Bali tampak sangat mengerti bahwa kekayaan alam dan budaya mereka adalah dua hal yang tak terpisahkan.
Masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu memiliki pedoman Tri Hita Kirana untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Pedoman hidup ini menekankan pentingnya hubungan selaras antara manusia, alam, dan Tuhan.
Gerbang Surga
Pura Lempuyang Luhur yang terletak di puncak Bukit Lempuyang, Kecamatan/Kabupaten Karangasem merupakan salah satu pura tertua di Bali. Pura ini juga sangat dihormati oleh masyarakat.
Mengutip Liputan6.com, pura ini memiliki gapura setinggi empat meter yang sangat populer sebagai spot foto. Gapura khas Bali dengan latar belakang Gunung Agung.
Keindahannya yang tak terkira membuat para wisatawan menyebutnya sebagai 'gate to heaven' atau gerbang menuju surga. Wisatawan lokal maupun mancanegara berbondong-bondong berfoto di gerbang menuju surga karena ingin mengabadikan pemandangan indah itu.
Rahasia di Balik Potret Eksotis
Setiap foto yang dibagikan di internet selalu terlihat ada genangan air yang bisa menampilkan refleksi. Rupanya, genangan air tersebut tidak berasal dari danau atau sungai yang ada di depan gapura.
Pasalnya, di depan gapura hanya berupa tanah biasa. Memang tanah di bagian depannya agak cekung sehingga sering terisi air dengan sendirinya.
Mengutip Liputan6.com, jepretan dengan efek yang memperlihatkan bagian depan gapura Pura Lempuyang tampak seperti air ternyata dilakukan dengan cara menggunakan sepotong kaca. Sepotong kaca ini diletakkan di bawah kamera ponsel agar menghasilkan ilusi yang indah.
Terbayar Lunas
Mengutip laman busbali.com, untuk menikmati keindahan gerbang menuju surga, wisatawan harus menaklukkan ratusan anak tangga.
Wisawatan disarankan datang ke Pura Lempuyang saat matahari masih bersinar. Pada waktu-waktu demikian, wisatawan bisa menikmati pesona indah gerbang menuju surga dan melupakan perjuangan menaiki ratusan anak tangga.
Sebaliknya, jika datang terlalu pagi atau kesorean, tidak akan bisa menghasilkan foto yang indah karena kawasan ini tertutup kabut.
Pura Lempuyang dibuka untuk umum setiap harinya mulai pukul 07.00 - 17.00 WITA. Wisatawan tidak dikenai tiket masuk, melainkan haya perlu membayar jasa parkir. Wisatawan yang hendak berfoto dengan bantuan fotografer di pura juga dikenai biaya.
Gerbang Surga Lainnya
Pulau Bali tidak hanya punya satu gerbang menuju surga. Istilah gerbang menuju surga juga digunakan untuk menyebut Handara Iconic Gate di Kabupaten Buleleng.
Mengutip laman atourin.com, gerbang masuk dengan ornamen dan ukiran tradisional khas Bali ini tampil ikonik serta eksotis. Gapura ini sudah ada sejak berdirinya lapangan golf yang dulunya bernama Bali Handara Kosaido, karena pernah bekerja sama dengan perusahaan asal Jepang.
Gapura ini sempat mengalami renovasi bagian lapangan dan kini terdapat resor mewah di kawasan tersebut. Meski demikian, tampilan gapura Handara tidak berubah.
Selain Handara Iconis Gate, Kabupaten Buleleng juga memiliki sejumlah pantai yang sayang dilewatkan begitu saja. Ada Pantai Lovina, Pantai Pemuteran, dan lain sebagainya.