Aksi Polwan Polda NTT Beri Trauma Healing ke Anak Korban Badai Seroja
Menurut Helen Patikawa, selain aksi trauma healing pihaknya juga memberikan bantuan sosial, kepada korban bencana berupa sembako, perlengkapan salat, obat-obatan, masker, selimut, tikar dan tas sekolah bagi anak-anak.
Hilangkan trauma anak-anak korban badai siklon tropis Seroja, Polwan Polda NTT mengunjungi sejumlah gereja dan masjid di Kota dan Kabupaten Kupang, yang menjadi pusat pengungsian warga terdampak.
Para polwan ini berkunjung untuk memberikan trauma healing, untuk memulihkan kembali kondisi anak-anak yang terdampak langsung siklon tropis Seroja, sejak Rabu hingga Jumat (16/4) hari ini.
-
Kapan banjir terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Kapan Nyi Mas Gamparan memimpin pemberontakan di Pandeglang dan Rangkasbitung? “Tahun 1836 Nyi Mas Gamparan memimpin pemberontakan terhadap kolonial Belanda di daerah Pandeglang dan Rangkasbitung. Meskipun pemberontakan dapat dipadamkan, namun banyak pejuang kita yang melarikan diri,” tulis keterangan di papan yang terdapat pada situs Nyi Mas Gamparan.
Anak-anak diajak bernyanyi dan bermain oleh para Polwan. Mereka kembali ceria dan bahagia ketika diajak bermain game, karena dalam game itu ada berbagai macam hadiah yang telah disiapkan oleh para Polwan.
Rabu (14/4) kemarin, mereka mengunjungi gereja GMIT Kaesarea BTN Kolhua Kupang. Ada 23 anak-anak, yang terdiri dari 8 orang anak di bawah usia satu tahun. Secara keseluruhan ada 21 kepala keluarga atau 81 jiwa dari berbagai agama yang mengungsi di gereja tersebut.
Mereka mengungsi sementara di gereja karena rata-rata rumah rusak berat, akibat terjangan siklon tropis Seroja.
Polwan Polda NTT peduli korban bencana yang dipimpin Kompol Helen Simanjuntak, mendatangi para pengungsi ini. Selain memberikan bantuan sembako, peralatan tidur dan makanan ringan, para Polwan ini berbaur dan bermain bersama anak-anak.
Bahkan sejumlah Polwan menggendong anak-anak yang kehilangan tempat tinggal, akibat badai layaknya anak mereka. Seluruh Polwan yang hadir berbaur bersama anak-anak, ada juga yang bercerita bersama orang tua, sambil memberi penguatan.
Ketua Majelis Jemaat GMIT Kaesarea BTN Kolhua Kupang, Pendeta Rony Stefen Runtu kepada wartawan mengatakan, pihaknya membuka Posko bencana pascabadai Seroja, dengan memberikan perlindungan dan penampungan bagi warga yang membutuhkan.
"Kami menampung warga dari berbagai suku dan agama, tidak hanya warga GMIT tapi ada juga Katolik. Saat ini masih ada 21 kepala keluarga atau 81 jiwa yang masih mengungsi di balai gereja," Jelasnya.
Di Gereja Elim Naibonat, Kabupaten Kupang juga dilakukan hal yang sama oleh para Polwan ini. Mereka yang dipimpin AKBP Helen Patikawa dari Biro SDM ini, mengajak kurang lebih 300 anak terdampak Badai Seroja, bernyanyi dan bermain di dalam gereja.
Anak-anak tampak gembira, seperti telah melupakan badai Seroja yang telah memporak-porandakan tempat tinggal mereka, pada Minggu (4/4) kemarin.
Trauma healing juga dilakukan untuk anak-anak di Kelurahan Airmata Kota Kupang, tepatnya di Masjid Agung Al Baitul Qadim. Di sana anak-anak diajak menghafal doa dan bernyanyi sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Para Polwan Polda NTT Peduli telah menyediakan cinderamata bagi anak-anak yang mampu menghafal doa di depan umum. Selain itu, takjil berbuka puasa pun disediakan.
Tepat jam 6 sore waktu Kupang, sholat bersama dikumandangkan kepada Sang Pencipta sebelum berbuka puasa. Usai salat, Para Polwan yang beragama muslim dan non-muslim saling berbaur membagikan paket takjil kepada anak-anak, serta orang tua yang hadir.
Pakor Polwan Polda NTT, AKBP Helen Patikawa kepada wartawan mengatakan, di hari terakhir membagi bantuan serta trauma healing kepada anak-anak terdampak siklon tropis Seroja, mereka ingin menyempatkan diri berbuka puasa bersama di Masjid Masjid Agung Al Baitul Qadim Airmata Kupang.
"Tujuannya ya untuk memulihkan dan menghilangkan rasa trauma, bangkitkan keceriaan dan percaya diri anak-anak lagi pascabadai Seroja," katanya.
Menurut Helen Patikawa, selain aksi trauma healing pihaknya juga memberikan bantuan sosial, kepada korban bencana berupa sembako, perlengkapan salat, obat-obatan, masker, selimut, tikar dan tas sekolah bagi anak-anak.
"Semoga bantuan sosial ini bermanfaat pascabadai Seroja. Harapan kita itu anak-anak bisa ceria kembali, bisa percaya diri dan kembali bersemangat menjalani hari pascabadai Seroja," tutupnya.
Baca juga:
Dampak Badai Seroja, Puluhan Kapal Nelayan di NTT Hilang dan Rusak
Warga Sumatera Barat Kirim 1,5 Ton Rendang untuk Korban Bencana NTT
Banyak Korban Banjir di Malaka NTT Mengeluh Gangguan Pencernaan dan Nyeri Otot
Pemkab Kupang Catat 152 Rumah Warga Hanyut Terbawa Banjir Bandang
Mengenal Fenomena Debris Flow Dampak Siklon Tropis Seroja Telan 56 Korban Jiwa di NTT
Pasca Banjir Bandang, Pertamina Pastikan Kecukupan Suplai BBM di Adonara NTT