Aksi Prajurit TNI Patahkan Teror KKB Hingga Pelaku Kocar-kacir Kabur ke Hutan
Prajurit TNI dengan gagah berani berhasil membuat KKB kocak-kacir
Aksi Prajurit TNI Patahkan Teror KKB Hingga Pelaku Kocar-kacir Kabur ke Hutan
Prajurit TNI dari Satgas Yonif 133/YS berhasil mematahkan aksi teror dan penyerangan kelompok separatis atau kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap pekerja proyek pembangunan puskesmas di Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
- Berseragam Lengkap Bintang Dua TNI Tangani Kebakaran Lahan, Berjibaku sama Prajurit Padamkan Api
- Wajah Sangar, Prajurit TNI AD Lari Terbirit-birit Melihat Ular, Semua Anggota Tertawa
- Kehabisan Peluru, Prajurit Kopassus Cabut Pisau Komando Tewaskan 6 Musuh di Medan Tempur
- Aksi Arogan Pria Bercelana TNI Pukul Tukang Parkir, Dibalas 'Bapak Harusnya Melindungi Saya'
Dansatgas Yonif 133/YS Letkol Inf Andhika Ganessakti mengatakan, aksi teror kelompok separatis telah terjadi selama tiga hari berturut-turut hingga puncaknya beradu kontak tembak antara TNI dengan kelompok separatis.
"Niat jahat tersebut berhasil digagalkan oleh Satgas Yonif 133/YS yang melaksanakan patroli perimeter, sehingga membuat tiga orang dari kelompok separatis lari kocar-kacir ke dalam hutan," kata Andhika. Dikutip dari Antara, Sabtu (24/2).
Andhika menceritakan, kronologi kejadian itu bermula saat pekerja proyek pembangunan puskesmas, Ansar (43) dan Faan Umpain (35), melihat beberapa orang yang tidak dikenal dengan gerak-gerik mencurigakan berada persis sekitar area proyek pembangunan.
Pekerja proyek itu merasa takut untuk melanjutkan kegiatan pembangunan puskesmas. Akhirnya, pekerja proyek pembangunan mendatangi Pos Ayata dan melaporkan kondisi itu.
"Menindaklanjuti laporan para pekerja itu, Tim Patroli Perimeter Pos Ayata Satgas Yonif 133/YS langsung melaksanakan patroli di sekitar belakang proyek pembangunan puskesmas," katanya.
Pada patroli itu, anggota tim melihat pergerakan tiga orang dari kelompok separatis dengan membawa dua pucuk senjata laras panjang jenis rakitan dan dua bilah parang sedang bergerak dan memantau aktivitas pekerja di sekitar proyek pembangunan puskesmas.
"Namun, gerakkan mereka digagalkan tim patroli saat itu," ujarnya.
Dari kejadian itu, menurut dia, menunjukkan bahwa kelompok separatis di Maybrat masih aktif untuk mengganggu keamanan masyarakat dan pembangunan infrastruktur.
"Saya mengimbau agar masyarakat dan pekerja proyek pembangunan puskesmas lebih berhati-hati dan jangan ragu untuk melaporkan setiap hal mencurigakan kepada kami," kata Dansatgas Yonif 133/YS Letkol Inf. Andhika.
Dalam aksi itu, lanjut dia, tidak ada korban jiwa, baik dari pihak satgas ataupun dari pihak masyarakat dan pekerjaan proyek pembangunan puskesmas di Kampung Ayata.