Aksi Wati Tuduh Tetangga Pengangguran Banyak Duit Berujung Diusir Warga
Wati mengatakan tetangganya tetangganya ada yang tidak pernah keluar rumah namun kaya. Ucapan Wati itu terlontar begitu saja tanpa bukti yang kuat.
Kasus rekayasa soal babi ngepet di Sawangan, Depok, Jawa Barat, menyelipkan kisah seorang ibu bernama Wati. Wanita itu sempat menjadi perbincangan juga lantaran menuduh tetangganya adalah sosok babi ngepet tersebut.
Wati mengatakan tetangganya tetangganya ada yang tidak pernah keluar rumah namun kaya. Ucapan Wati itu terlontar begitu saja tanpa bukti yang kuat.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video Bima Yudho Saputro viral? Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral. Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
Ketika diketahui bahwa babi tersebut adalah seekor babi hutan benaran, Wati pun menjadi buah bibir. Pasalnya apa yang telah diucapkannya tidak terbukti. Bahkan warga sekitar tempat tinggal Wati merasa kesal dan mengusirnya dari kontrakan.
Wati sebelumnya menghuni kontrakan di Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Warga tidak terima dengan tudingan Wati beberapa hari lalu itu hingga mengusirnya. Kini Wati pun sudah tidak ada lagi di kontrakannya.
Ketua RW setempat, Syarif Nurzaman mengatakan ucapan Wati membuat warganya kesal. Warga merasa tidak terima dengan ucapan Wati itu.
"Benar (diusir) nggak ada hal-hal yang direkayasa, memang saya melihat dengan mata kepala saya sendiri. Warga sebelum kesana (rumah Bu Wati), kesini dulu (rumah saya)," kata Syarif, Jumat (30/4).
Ucapan Wati kata Syarif sudah merusak nama baik kampung. Bahkan Wati juga dianggap tidak menyesali perbuatannya.
"Jadi berdasarkan ketidakpuasan warga Kampung Baru yang merasa tidak puas dengan klarifikasi ibu Wati, dengan ekspresi ibu Wati yang kesannya tidak berdosa, tidak bersalah. Nah itu malah memancing warga lebih gregetan lah gitu," kata dia.
Mulanya warga yang hendak mengusir Wati secara langsung dengan datang ke rumahnya. Namun Syarif melarang karena kuatir terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Saya tanya apa yang mau dilakukan, mereka bilang ada yang mau lapor ada yang mau geruduk, akhirnya saya lerai. Kata saya jangan, lebih baik cari solusi terbaik, warga akhirnya minta bu Wati diusir dari kampung sini," ujar dia.
Akhirnya Syarif lah yang mendatangi rumah Wati. Dia menjelaskan maksud kedatangannya pada Wati. Namun reaksi Wati tidak terima saat itu.
"Dia (Wati) tidak terima, dia mencak-mencak, ngamuk-ngamuk dan bahkan dia mencoba bunuh diri," kata Syarif.
Namun setelah diajak bicara pelan-pelan akhirnya Wati pun menerimanya. Dia pun akhirnya pergi dari rumah kontrakannya. Kini rumah tersebut sudah kosong.
(mdk/gil)