Akui Layanan Konsumsi Sesuai Selera Nusantara, Jemaah Haji 'Request' Pecel Lele dan Gado-Gado
Secara umum, jemaah haji mengapresiasi layanan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Secara umum, jemaah haji mengapresiasi layanan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
- Tak Usah Khawatir, Ini Daftar Menu Konsumsi Jemaah Haji Indonesia Selama di Arafah Muzdalifah dan Mina
- Khawatir Tak Ada Layanan Konsumsi, Jemaah Haji Ini Beli Delapan Penanak Nasi dan Beras Dibawa ke Armuzna
- Kemenag Siapkan 1.000 Petugas Layani Jemaah Haji Indonesia Saat Puncak Haji di Armuzna
- Menag Yaqut: Semua Layanan Jemaah Haji Sudah Siap
Akui Layanan Konsumsi Sesuai Selera Nusantara, Jemaah Haji 'Request' Pecel Lele dan Gado-Gado
Pelayanan jemaah haji gelombang I di Madinah memasuki tahap akhir. Pergerakan jemaah Indonesia menuju Makkah terakhir dijadwalkan pada tanggal 1 Juni mendatang.
Secara umum, jemaah haji mengapresiasi layanan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Salah satunya terkait pelayanan katering yang dinilai sesuai selera nusantara.
Pengakuan Jemaah
Safaatul Izah misalnya, jemaah haji asal Tegal ini mengaku cocok dengan menu dan rasa katering selama 9 hari tinggal di Madinah.
"Makanannya juga cocok dengan lidah kami orang Tegal," kata Izah beberapa waktu lalu, dikutip Kamis (30/5).
Salah satu perusahaan katering yang melayani konsumsi jemaah haji Indonesia, Nooha mengaku tidak pernah mendapatkan komplain dari menu yang disajikan. Para jemaah haji cocok dengan rasa dan menu yang disajikan dapur Nooha.
"Alhamdulillah untuk dapur kami, dapur Nooha banyak jemaah yang cocok di selera dan memuaskan karena rasanya Indonesia banget," kata Penanggung Jawab Nooha Katering, Suherman kepada Media Center Haji di Madinah, Kamis (30/5).
Sebaliknya karena menu yang dibuat sesuai dengan cita rasa nusantara, katering Nooha justru mendapat pesanan menu lain.
"Tidak ada komplain sama sekali, yang ada request menu-menu unik. Ada yang minta pecel lele terus gado-gado," kata Herman.
Sebenarnya, Nooha katering ingin memenuhi permintaan dari jemaah.
Hanya saja, mereka kesulitan bahan baku dan tersandung batas aman waktu konsumsi makanan yang dibuat.
Jemaah Minta Pecel Lele
Herman bilang, pada pelayanan jemaah haji tahun 2023 lalu Nooha Katering sempat menyediakan menu pecel lele. Namun tahun ini tidak bisa karena ketersediaan pasokan bahan baku pecel lele.
"Stok lele banyak di Asia tetapi kemungkinan untuk mengirimnya ke sini (Madinah) agak sulit, jadi kita ganti ikan patin," kata Herman.
Gado-Gado Sulit Disajikan
Sementara itu terkait menu gado-gado, Herman bilang menu tersebut sulit untuk disajikan. Memang secara bahan baku stoknya tersedia di Madinah. Namun dari sisi ketahanan makanan yang sulit karena rentan basi.
"Gado-gado itu bahannya mudah basi, sementara yang kami masak kan yang tahan lama," kata Herman.
Herman menambahkan, semua menu yang disajikan telah melalui tahapan pengujian selama bertahun-tahun dengan tim dari Kementerian Agama.
Sehingga dia memastikan makanan yang keluar dari Dapur Nooha sudah sesuai dengan standar yang disepakati bersama Pemerintah Indonesia.