Ambil Air Wudu di Sungai, Guru SMP Diserang Buaya
Yelni (33), guru sekolah menengah pertama (SMP di Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur diserang buaya saat mengambil air wudu di sungai. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah menyiapkan peralatan jerat untuk menangkap buaya tersebut.
Yelni (33), guru sekolah menengah pertama (SMP di Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur diserang buaya saat mengambil air wudu di sungai. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah menyiapkan peralatan jerat untuk menangkap buaya tersebut.
"Korban menderita sejumlah luka. Kami juga melihat ke lokasi kejadian. Tadi kami mau memasang alat jerat, tapi sungai sedang surut. Nanti akan kami pasang saat sungai dalam," kata Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit Muriansyah di Sampit, Selasa (8/6). Dikutup dari Antara.
-
Di mana buaya biasanya tinggal? Buaya menyebar luas di berbagai habitat, termasuk sungai, danau air tawar, muara air asin, laguna, dan rawa bakau.
-
Siapa yang menemukan buaya tersebut? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Dimana buaya tersebut ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Mengapa buaya di Cirebon dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
-
Dimana lokasi Pantai Buyutan? Pantai Buyutan terletak di Desa Widoro, Kecamatan Donorojo, Pacitan.
Serangan buaya terjadi di Desa Sungai Paring, Kecamatan Cempaga pada Senin (7/6) sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu korban bermaksud mengambil air wudu di Sungai Cempaga untuk Salat Subuh. Tanpa diduga seekor buaya muncul dari dalam air dan menerkam kaki kirinya.
Korban berusaha melepaskan diri dari terkaman satwa ganas tersebut. Upayanya berhasil, dan dia bergegas naik dari pinggir sungai.
Akibat kejadian itu, korban menderita luka di kaki kiri bekas gigitan buaya setelah dua kali menerkam. Korban menyebut buaya dengan panjang sekitar dua meter itu diduga jenis senyulong atau buaya capit/sepit.
Muriansyah menilai, kejadian ini menjadi perhatian serius karena biasanya buaya senyulong atau buaya capit yang memiliki nama latin Tomistoma schlegelii itu jarang menyerang manusia.
Berdasarkan keterangan warga setempat, sebelumnya memang ada warga yang melihat kemunculan buaya. Namun yang dilihat warga adalah jenis buaya muara yang memang sering menyerang manusia, namun korban melihat buaya yang menerkam kakinya adalah jenis buaya capit.
Saat melakukan observasi di lokasi kejadian, Muriansyah melihat ada empat kandang ayam milik warga di sekitar lokasi kejadian. Berdasarkan pengalaman selama ini, buaya menyasar perairan sekitar permukiman untuk mencari makan, karena ada ternak warga di pinggir sungai maupun sampah makanan yang sering dibuang ke sungai.
Karena itu, untuk menghindari kembali terjadinya serangan buaya, BKSDA mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai. Warga diminta tidak beraktivitas di sungai saat hari gelap, karena rawan terjadi serangan buaya.
"Tadi memasang spanduk imbauan sekaligus memberi informasi kepada warga terkait hal-hal yang bisa memicu buaya datang ke perairan sekitar permukiman. Kami berharap masyarakat selalu waspada," kata Muriansyah.
Serangan buaya terhadap Yelni merupakan serangan kedua dalam sepekan terakhir. Pada Senin (31/5) malam lalu, seorang kakek bernama Isal (70) di Desa Jaya Karet, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan diserang buaya saat berwudu untuk melaksanakan Salat Isya. Korban berhasil selamat, namun harus mendapat sejumlah jahitan pada paha kiri akibat bekas terkaman buaya muara.
Baca juga:
Buaya Mangsa Kambing di Indragiri Hilir, Diduga Akibat Bangkai Ayam Dibuang ke Sungai
Kaki Kakek Isal Robek usai Disambar Buaya saat Berwudhu di Sungai Mentaya
Memburu Dua Buaya Berkeliaran di Pantai Gunungsitoli
Sedang Berjemur, Buaya di Pantai Gunungsitoli Ditangkap
Diterkam Buaya saat Mencari Rumput, Warga Banyuasin Hilang
Bikin Deg-degan Lihat Pria Masuk Kolam Buaya, Mana Lagi pada Lapar