AMSI Minta KPU Sajikan Data Pemilu Mudah Dicerna Media
Wens melanjutkan, masalah lainnya pada sumber daya manusia pada media itu sendiri. Menurutnya, berkaitan dengan pengemasan data, media kebanyakan diisi oleh jurnalis yang dalam sisi pengemasan datanya masih teks.
Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyajikan data pemilu yang mudah dicerna oleh media. Pasalnya, media akan sulit mengemasnya ke publik bila data KPU susah dibaca.
"Sebetulnya berkaitan dengan model penyajian datanya dari sourcenya seringkali media kebingungan ini datanya agak susah dibaca. Kalau dia agak susah membaca datanya itu dia agak susah mencerna dan mengemasnya untuk publik," ujar Wens dalam diskusi open data KPU untuk ekosistem civictech pemilu 2024 yang demokratis, Rabu (8/12).
-
Bagaimana Anies-Cak Imin menuju ke KPU? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Saat itu, mereka menggunakan mobil Jeep untuk menuju ke KPU RI, Jakarta.
-
Kapan Anies-Cak Imin mendaftar ke KPU? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Apa arti KPPS? KPPS adalah singkatan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. Ini merupakan organisasi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pemungutan suara dalam Pemilu di Indonesia.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Apa yang dilakukan Anies-Cak Imin saat menuju KPU? Anies-Cak Imin menumpang mobil jeep Land Rover berwarna putih berpelat nomor (nopol) B 8165 JH, dengan disupiri oleh Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni.
-
Siapa yang melaporkan Ketua KPU Hasyim Asy'ari? Hasyim Asy'ari sebelumnya dilaporkan seorang wanita anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag, Belanda berinisial CAT ke DKPP.
Wens melanjutkan, masalah lainnya pada sumber daya manusia pada media itu sendiri. Menurutnya, berkaitan dengan pengemasan data, media kebanyakan diisi oleh jurnalis yang dalam sisi pengemasan datanya masih teks.
"Walaupun sekarang itu sudah banyak yang tren ke arah sana lebih mudah merekrut anak anak baru, generasi baru yang lebih visual, mereka lebih visual dalam menyampaikan pesan, menyajikan data, bisa dalam bentuk video grafik atau info grafik, data dengan tiktok friendly, menyajikan data tapi ramah tiktok," tuturnya.
Menurutnya, orang tidak punya cukup waktu untuk mencerna data yang cukup panjang dan ogah menguras otaknya untuk mencerna data. Terlebih, data tersebut tak begitu penting dan tidak menentukan hidupnya.
"Kalau tanya anak anak muda ketimbang data pemilu data apa, apa data yang lebih penting ketimbang data pemilu? ya data jerawat, jerawat itu jenisnya kaya apa obatnya apa saja," ujar Direktur Konten KLY ini.
"Jadi sudah data yang kita sampaikan langsung gak berkaitan langsung dengan hajat hidupnya dia, datangnya dengan format yang sangat berat, tidak mudah dikosumsi pula, jadi makin jauh dari audiens data itu," pungkas Wens.
Baca juga:
Ketua AMSI Soroti Kondisi Ekosistem Media Diseret ke Arah 'Konten Receh'
Cegah Hoaks, AMSI Minta KPU Sajikan Data Timeline dan Update Pemilu
Cegah Hoaks, AMSI Desak KPU Jelaskan Cara Himpun DPT Pemilu
Puncak IDC AMSI 2021 & Optimisme Ekonomi Digital Indonesia
Road to IDC AMSI 2021 Siap Digelar di 8 Wilayah
Wakili Presiden Jokowi, Menko Perekonomian akan Buka Puncak IDC AMSI 2021