Anak Pensiunan TNI AL harap pelaku pembunuhan dihukum seadil-adilnya
"Kalau orang-orang sini sih pengennya hukuman mati, kalau saya yang penting seadil-adilnya," ucap dia.
Supriyanto (20), tersangka pembunuh pensiunan TNI AL, Hunaidi (83) menjalani rekonstruksi, Jumat (20/4/2018). Anak korban, Tisa Suprihatin turut menyaksikan. Saat itu, Supriyanto memperagakan 24 adegan.
"Saya cuma melihat tersangka dari sini aja," ucap Tisa.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
Kehebohan pun terjadi saat tersangka memperagakan terakhir. Masyarakat yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) berteriak-teriak meminta penutup wajah tersangka dibuka. Lainnya meminta tersangka dihukum mati.
Sementara itu, saat diwawancarai, Tisa hanya berharap tersangka mendapatkan hukuman setimpal. "Kalau orang-orang sini sih pengennya hukuman mati, kalau saya yang penting seadil-adilnya," ucap dia.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Stefanus Tamuntuan mengatakan adegan rekontruksi lebih banyak dibandingkan pra-rekonstruksi. Hal ini karena polisi ingin mengetahui secara lebih rinci pada saat tersangka melukai korban.
"Urut-urutan dari fakta perbuatan yang dilakukan pelaku jadi lebih ditail kita sesuaikan hasil visum dari dokter," kata dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Rekonstruksi pembunuhan purnawirawan TNI AL, pelaku jalani 24 adegan
Rekonstruksi pembunuhan purnawirawan TNI AL, pelaku diteriaki maling
Rekonstruksi pembunuhan di Pondok Labu, polisi akan hadirkan tersangka
Usai bunuh pensiunan TNI AL, pelaku datangi pacar minta cuci baju berlumuran darah
Polisi beberkan barang bukti pembunuh pensiunan TNI AL
Pembunuh pensiunan TNI AL bekerja sebagai tukang parkir, merampok untuk bayar kos
Sehari sebelum membunuh, pelaku mencuri Rp 3,2 juta di rumah pensiunan TNI AL