Anak Tapir Masih Menyusu Ditemukan di Permukiman Warga Kuansing
Petugas Balai Besar KSDA Riau dan Balai TNTN mengevakuasi anak tapir dari permukiman warga Desa Gunung Melintang, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Anak tapir itu berjenis kelamin betina berusia sekitar 3 bulan dan masih menyusu.
Petugas Balai Besar KSDA Riau dan Balai TNTN mengevakuasi anak tapir dari permukiman warga Desa Gunung Melintang, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Anak tapir itu berjenis kelamin betina berusia sekitar 3 bulan dan masih menyusu.
"Saat ini anak tapir sudah dievakuasi ke kandang transit satwa Balai Besar KSDA Riau di Pekanbaru untuk pemeriksaan medis," ujar Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah I Andri Hansen Siregar Jumat (24/3).
-
Apa yang terjadi di Ganting, Sumatera Barat? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Apa yang tumbuh di pekarangan Sutawi di Desa Bitingan? Pohon kurma itu berbuah sangat lebat di pekarangan Sutawi (64), seorang warga Desa Bitingan, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Di mana Situ Gintung berada? Lima belas tahun lalu, tepatnya 27 Maret 2009 jadi hari yang menyeramkan bagi warga Perumahan Cirendeu Permai, sebagian Kampung Poncol dan Kampung Gintung, Kota Tangerang Selatan.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
Andri menjelaskan, Balai Besar KSDA Riau menerima laporan dari petugas Balai TNTN pada Rabu (22/3) bahwa ada anak tapir yang ditemukan warga setempat dalam keadaan terperangkap di lubang.
Satwa liar bernama latin Tapirus indicus itu ditinggal induknya. Padahal, bayi tapir itu masih menyusu.
Lalu warga setempat asal Sumut bermarga Sitompul berinisiatif menyelamatkan dan membawa ke rumahnya untuk dirawat sementara.
"Anak tapir itu sempat dirawat selama seminggu kemudian dilaporkan kepada petugas Balai TNTN dan informasi diteruskan ke BBKSDA Riau," ucap Andri.
Kamis (23/3), petugas BBKSDA Riau bersama petugas Balai TNTN datang ke lokasi untuk mengevakuasi anak tapir dan membawanya ke kandang transit satwa.
"Kemudian anak tapir itu dibawa ke Pekanbaru untuk diperiksa tim medis BBKSDA. Kondisi fisik agak kurus, namun dalam keadaan sehat dan masih menunjukkan tanda-tanda yang normal," jelas Andri.
Saat ini bayi tapir sudah berada di kandang transit, untuk dirawat dan menjalani rehabilitasi secara intens oleh tim medis.
Setelah memungkinkan nantinya akan dilepasliarkan apabila dinyatakan layak.
Andri menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Gunung Melintang atas upaya penyelamatan bayi tapir itu.
Tapir ini menjadi salah satu satwa langka dan dilindungi di Indonesia dan International Union for Conservation of Nature (IUCN) sejak tahun 2008.
"Sejak itu pula tapir dinyatakan sebagai spesies yang terancam punah, sehingga diperlukan berbagai upaya konservasi untuk mempertahankan keberadaannya, terutama dalam hutan-hutan alam yang menjadi habitat aslinya," pungkasnya.