Analisis BMKG Terkait Gempa Garut yang Sebabkan Ratusan Rumah Rusak
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Rabu (1/2) malam termasuk kategori kecil. Dengan melihat itu, gempa susulan kemungkinan tidak terjadi.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Rabu (1/2) malam termasuk kategori kecil. Dengan melihat itu, gempa susulan kemungkinan tidak terjadi.
"Untuk gempa Garut ini masih dalam gempa dengan kategori kecil, sehingga gempa ini biasanya tidak disertai dengan gempa susulan," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kota Bandung, Teguh Rahayu.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Dia menjelaskan, hingga Jumat (3/2) siang, pihaknya belum mencatat adanya aktivitas seismitas di sekitar sesar (Garut Selatan) garsela yang menyebabkan terjadi gempa bumi di Garut. Selain itu juga pihaknya belum menerima laporan akan adanya rekahan di permukaan akibat gempa tersebut.
"Kami belum mendapat laporan akan adanya rekahan di permukaan dari BPBD ataupun masyarakat. Karena menurut beberapa penelitian, untuk dapat terjadi rekahan di permukaan (surface rupture) magnitudo gempa harus cukup kuat (biasanya gempa dengan magnitudo > 5,5 atau > 6)," jelasnya.
Kaitan adanya kemungkinan pergerakan sesar garsela yang memengaruhi aktivitas dua gunung berapi di Garut, Guntur dan Papandayan, menurutnya hal tersebut perlu dilakukan kajian lebih lanjut.
"Namun sejauh ini aktivitas gempa dari sesar darat sangat kecil men-trigger/mempengaruhi aktivitas gunung berapi," ungkapnya.
Rahayu meminta agar masyarakat harus mengerti dan paham akan potensi bencana di sekitarnya, khususnya gempa dari sesar darat, baik Cimandiri, lembang, Baribis, hingga Garsela. Proses itu harus diimbangi dengan mengetahui cara mitigasi, mulai pra, saat, dan pasca bencana yang tepat.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," pungkasnya.
Sebelumnya, gempa bumi mengguncang Kabupaten Garut, Rabu (1/2) malam sekitar pukul 22.57 WIB. Akibat gempa bumi tersebut, puluhan rumah yang berada di beberapa kecamatan mengalami kerusakan.
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto mengatakan, gempa bumi yang terjadi tadi malam jenis tektonik. Hasil analisa yang dilakukan BMKG, menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut berkekuatan magnitudo 4,3 dengan episenter Kabupaten Garut, atau koordinat 7.27 lintang selatan dan 107.73 bujur timur, 19 km barat daya dengan kedalaman 3 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela. Hingga pukul 23.18 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," kata Hartanto dalam rilis yang diterima.
Akibat gempa tersebut, ratusan bangunan rumah mengalami kerusakan ringan, sedang, hingga berat. Angka tersebut dimungkinkan bertambah seiring masuknya laporan kepada BPBD.
(mdk/cob)