Ancam Mutilasi Pacar, Bule di Bali Ngaku Tentara Australia Jago Sniper
Bukan cuma menganiaya pacarnya, Warga Negara Asing (WNA), Drew Donal Ireland (29), korban berinisial APS (33) juga mengancam akan membunuh korban dan memutilasinya.
Bukan cuma menganiaya pacarnya, Warga Negara Asing (WNA), Drew Donal Ireland (29), korban berinisial APS (33) juga mengancam akan membunuh korban dan memutilasinya.
"Korban diancam akan dibunuh dan dimutilasi oleh yang bersangkutan," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas, di Mapolsek Kuta, Bali, Selasa (6/6).
-
Kapan WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA itu dideportasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Siapa saja yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Di mana lokasi penipuan WNA Pakistan terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
Saat ditangkap, pelaku sempat mengamuk di Polsek Kuta dan merusak barang-barang inventaris Polsek. Doa menolak ditangkap polisi.
Pelaku diketahui, berprofesi sebagai teknisi swasta di negaranya. Namun, dalam pengakuannya, pelaku sebagai tentara Australia, kesatuan Australia Special Force.
Di Indonesia, dia tengah melakukan pelatihan di military base atau pangkalan militer di Renon, Denpasar, untuk tim sniper Indonesia.
"Dia mengaku kepada korban bahwa dia merupakan Australia Special Force yang melakukan pelatihan di military base, Renon, untuk tim sniper Indonesia," imbuhnya.
Namun, Polisi menegaskan, pelaku bukan anggota militer Australia. Itu hanya kamuflase dan berpenampilan layaknya militer.
"Ini hanya kamuflase saja, hanya penampilan saja dan setelah kami tanyakan ke Konsulat (Australia) ternyata yang bersangkutan seorang teknisi," ungkapnya.
Sementara, untuk senjata softgun yang dimiliki pelaku, polisi masih mendalami hal tersebut. Karena, sebelum ke hotel dan melakukan penganiayaan, pelaku dan korban sempat mampir ke Bali Permai, di Jalan Raya Kuta, untuk mengambil senjata softgun.
"Untuk senjata kami masih tanyakan dan melakukan pemeriksaan dan melakukan pendalaman dan nanti akan disampaikan dia itu dapat dari mana," ujarnya.
Pelaku mengaku spontan melakukan penganiayaan. Karena, awalnya pelaku dan korban sama-sama mabuk.
Emosi memuncak, saat korban menagih utang ke pelaku. Pelaku memang dikenal tempramen dan kerap mengkonsumsi obat-obatan penenang.
"Ini masih kita periksakan terkait obat penenang yang terkandung. Yang bersangkutan melakukan penganiayaan spontanitas saja dan yang bersangkutan sedikit temperamen," ujarnya.
Tak cuma itu, pelaku juga diketahui pernah melakukan pencurian di beberapa toko di wilayah Kabupaten Badung dan Denpasar. Alasannya, karena kehabisan uang dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sugito, Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Bali, mengatakan, pelaku masuk ke Indonesia pada tanggal 13 April 2023 dengan menggunakan Visa On Arrival (VoA) yang berlaku sampai tanggal 10 Mei 2023 dan diperpanjang lagi pada tanggal 11 Mei 2023.
"Kegiatan yang bersangkutan di Bali sesuai peruntukkannya menggunakan VoA yaitu berkegiatan kunjungan wisata atau kunjungan singkat lainnya. Untuk pendalaman kegiatannya kami dari imigrasi bekerja sama dengan pihak kepolisian," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Drew Donal Ireland ditangkap polisi karena melakukan penganiayaan kepada seorang wanita berinisial APS (33) asal Makassar, Sulawesi Selatan.
Pelaku, melakukan penganiayaan karena ditagih utang oleh korban atau pacarnya.
Peristiwa tersebut, terjadi pada Minggu (4/6) sekitar pukul 18.30 WITA di Kadin Inn Hotel Kamar 39, Jalan Poppies 1, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Kronologinya, pada Minggu (4/6) sekitar pukul 17.30 WITA korban dijemput oleh pelaku di Pantai Seminyak, Kuta.
Keduanya mampir di Bali Permai di Jalan Raya Kuta, Nomor 104, Kuta untuk mengambil softgun. Lalu korban dan pelaku pulang ke hotel.
Kemudian, saat di dalam kamar hotel korban bilang ke pelaku agar mengembalikan uang yang dipinjam sebesar Rp1,5 juta. Tetapi, pelaku yang saat itu dalam pengaruh alkohol atau mabuk mengaku tidak pernah minjam uang. Sehingga terjadi cekcok. Pelaku mendorong korban hingga kepala belakang korban membentur tembok.
(mdk/rnd)