Apel Kesetiaan Banser dan Pagar Nusa Ditolak Tokoh Puri di Bali, Ini Respons GP Ansor
Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin mengatakan apel kesetiaan itu tidak ada kaitannya dengan Muktamar PKB meski waktunya bersamaan.
Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin merespons sikap para tokoh Puri atau Penglingsir yang menolak kegiatan Apel Kesetiaan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang digelar ribuan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Ikatan Pencak Silat Nahdatul Ulama Pagar Nusa di Pulau Bali.
Addin menduga terjadi mispersepsi terhadap acara apel kesetiaan itu. "Ini mungkin ada mispersepsi yah. Saya pastikan bahwa apel ini tidak apa-apa, kami juga mencintai Bali. Dan, Bali adalah saudara kami, jadi kami juga dengan tertib dan kami juga terkomando, satu pasukan, satu garis yah," kata Addin seusai memimpin Apel Kesetiaan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Padang Galak, Sanur, Denpasar Selatan, Bali, Jumat (23/8)
"Jadi kita juga tidak mungkin merusak tatanan yang selama ini sudah terjaga. Apalagi ini daerah pariwisata internasional sama-sama kita jaga," imbuhnya.
Dia menegaskan bahwa tidak benar adanya kegiatan apel kesetiaan ini akan membubarkan Muktamar PKB di Bali.
"Kita tidak ada kaitannya. Tidak, kita di sini saja, karena apel kita kesetiaan pada kiai dan pada PBNU," jelasnya.
Seusai menggelar apel kesetiaan, yang berlangsung 21-25 Agustus 2024, Addin memastikan personel Banser dan Pagar Nusa akan berangsur-angsur pulang ke rumah masing-masing.
"Iya (bubar) pelan-pelan. Ini dari Bali dan sebagian dari Jawa Timur. Kita berangsur-angsur (bubar), ini juga teman-teman menyemarakkan berbagai macam kuliner, festival di Bali dan segala macam. Dan ini juga bagi teman-teman untuk turut membangun ekonomi Bali lah. Sehabis ini, selesai pulang ke rumahnya masing-masing kembali kepada keluarganya," ujarnya.
Sebelumnya, Para tokoh Puri atau Penglingsir di Bali menolak kegiatanapel kesetiaan yang digelar Banser dan Pagar Nusa di Bali.
Penolakan itu dilakukan sejumlah tokoh Puri yang adalah bangsawan Bali, khususnya mereka yang masih merupakan keluarga dari raja-raja Bali masa silam. Para penglingsir itu adalah Penglingsir Puri Agung Pemecutan Badung, Ida Anak Agung Ngurah Putra Darmanuraga, Penglingsir Puri Agung Kerambitan, Ida Anak Agung Gde Puja Utama, Ida Anak Agung Ngurah Agung Juli Artawan Penglingsir Puri Anyar Tabanan, Ida Anak Agung Ngurah Agung Erawan Penglingsir Puri Ayar Kerambitan, Ida Anak Agung Ngurah Ugrasena Penglingsir Puri Singaraja, Buleleng.