Anggota DPR Minta Lakukan Testing dan Tracing di Sekolah yang Belajar Tatap Muka
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Heryawan meminta pemerintah meningkatkan testing dan tracing Covid-19. Terutama di sekolah yang telah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas(PTM).
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Heryawan meminta pemerintah meningkatkan testing dan tracing Covid-19. Terutama di sekolah yang telah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas(PTM).
Menurutnya, langkah ini perlu sebagai bentuk kewaspadaan. Sekaligus antisipasi guna melindungi siswa dan tenaga pendidik.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
-
Bagaimana cara penyebaran virus campak? Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan sangat menular.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
"Pemda tidak perlu khawatir bahwa peningkatan testing akan meningkatkan temuan kasus positif. Jika upaya penanggulangan berjalan baik, maka angka positive rate akan tetap rendah meskipun testing meningkat," katanya dalam pesan singkat, Minggu(26/9).
Dia memberi pesan khusus pada pemerintah daerah Jawa Barat. Agar tetap waspada. Serta melakukan testing sedini mungkin sehingga tidak akan terjadi penambahan kasus.
"Terbukti daerah yang testing dan tracingnya tinggi lebih cepat menurunkan kasus, seperti Jakarta dan Jawa Timur," ungkapnya.
Pemerintah mengklaim melakukan testing sebanyak 1,1 juta orang per minggu pada 20 September 2021. Jumlah itu telah melampaui standar WHO yang sekitar 270 ribu orang per pekan dengan positivity rate di bawah 5 persen. Walaupun begitu pemerintah harus tetap waspada.
"Jangan terlena. Apalagi saat ini telah terjadi pelonggaran PPKM yang dapat memicu lonjakan kasus. Salah satunya adalah pembelajaran tatap muka yang mulai diberlakukan di beberapa daerah," bebernya.
Baca juga:
Disdik Jabar Belum Temukan Klaster Covid-19 di Sekolah yang Menggelar PTM
Kemendikbudristek Uji Coba PeduliLindungi buat Mendata Kasus Covid-19 di Sekolah
Menko Airlangga Dorong Vaksinasi Pelajar Cegah Klaster Sekolah
Ridwan Kamil soal Kasus Covid-19 pada 149 Sekolah di Jabar: Belum Valid
Kemendikbudristek Pastikan Data Ribuan Guru & Siswa Covid-19 Belum Diverifikasi
Kemendikbud Masih Cek Data Soal Waktu Terjadinya Klaster Covid-19 Sekolah di Jakarta