Anggota DPR nilai Menkes lambat tangani kasus Debora
Anggota DPR nilai Menkes lambat tangani kasus Debora. Dia mencontohkan beberapa kasus yang ditanggapi lambat oleh pihak Kemenkes. Yaitu tentang Rubella yang ditanggapi sangat lambat. Kemudian kata dia, ketika pihaknya mengecek isi website Kemenkes dan ternyata ditemukan hanya kegiatan-kegiatan.
Anggota Komisi IX DPR RI dari PKB Nihayatul Wafiroh menilai Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek lambat untuk menanggapi terkait kasus Tiara Debora Simanjorang yang telat ditangani oleh pihak RS Mitra Keluarga, Kalideres. Nihayatul juga mendesak Menkes agar bisa menanggapi hal tersebut.
"Tetapi Menteri Kesehatan tidak mengeluarkan statement apapun. Saya sudah sampaikan bahwa Menteri Kesehatan (Menkes lambat) untuk merespons persoalan-persoalan yang ada di masyarakat," kata Nihayatul dalam diskusi yang bertema 'Kasus Bayi Debora, Perlakukan RS Sesuai UU Kesehatan?' di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (12/9).
Dia mencontohkan beberapa kasus yang ditanggapi lambat oleh pihak Kemenkes. Yaitu tentang Rubella yang ditanggapi sangat lambat. Kemudian kata dia, ketika pihaknya mengecek isi website Kemenkes dan ternyata ditemukan hanya kegiatan-kegiatan.
"Isinya enggak pernah ada jawabannya merespons persoalan-persoalan yang ada di lapangan," ungkap dia.
Dari website yang hanya menampilkan kegiatan menurut dia, pihak Kemenkes tidak punya tanggung jawab untuk menjelaskan terkait persoalan-persoalan di lapangan. "Seharusnya menjelaskan jadi tidak punya tanggung jawab," tambah dia.
Begitu pun soal kasus Debora, menurut dia Kemenkes tidak tanggap untuk merespons semua laporan masyarakat di akun media sosial Kemenkes. Terlebih kata dia, akun media sosial milik Menteri Nila Muluk terakhir aktif Desember 2016.
"Bagaimana Menteri bisa merespon kejadian-kejadian di luar biasa, kalau media-media yang sifatnya selama ini dipakai oleh masyarakat untuk melaporkan kejadian tidak diupdate sama sekali," tanya Nihayatul.