Anggota Marinir di Batam tewas dikeroyok depan bar
Korban Sertu Purwinanto meninggal dunia saat menjalankan tugas
Komandan Batalyon 10 Marinir, Letkol Laut (Mar) Kresno Pratowo, membenarkan salah seorang anggotanya meninggal dunia usai dikeroyok dan ditusuk benda tajam, Jumat (13/2) dini hari. Korban yang bernama Sertu Purwinanto itu meninggal dunia di depan Raja Bar kawasan Lokalisasi Teluk Pandan, Kota Batam.
"Korban Sertu Purwinanto meninggal dunia saat menjalankan tugas. Dia anggota bagian intelijen, jadi saat bertugas tidak menggunakan pakaian dinas," kata Letkol Kresno saat dihubungi, Jumat (13/2) seperti dilansir Antara.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Bagaimana cara prajurit TNI menangkap 'penyusup' tersebut? Saat itu, prajurit TNI mengenakan seragam PDL nampak memegang bagian ekor biawak dan mencoba memindahkannya ke tempat lebih aman.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
Kresno mengatakan, keributan berawal dari tabrakan sepeda motor milik pengunjung di area parkir bar, selanjutnya terjadi keributan melibatkan sejumlah orang. Korban berada di lokasi untuk mencari tahu penyebab keributan. Namun, ternyata keributan membesar dan korban malah dikeroyok serta ditusuk senjata tajam.
"Kami serahkan penanganannya ke polisi. Intelijen kami juga siap membantu kepolisian mencari pelaku. Namun nanti kalau ditemukan akan diserahkan ke polisi," kata dia.
Anggota Yonif 10 Marinir tersebut sempat dilarikan ke RSUD Embung Fatimah Kota Batam sesaat setelah keributan yang berujung penusukan itu. Namun, akhirnya korban meninggal dunia setelah kehilangan banyak darah.
Kepolresta Barelang Kombes Pol Asep Safrudin menyampaikan kasus tersebut masih dalam penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi terkait peristiwa itu.