Anggota Polda Sumsel diduga terlibat Pungli rekrutmen polisi jadi 15
Anggota Polda Sumsel diduga terlibat Pungli rekrutmen polisi jadi 15. Sayang, kepolisian tidak memberikan rincian nama personel Polda Sumsel tersebut. Mereka kini diajukan ke sidang etik untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
Jumlah anggota Kepolisian Daerah Sumatera Selatan diduga terlibat penyuapan dalam seleksi anggota polisi periode 2015-2016 bertambah jadi 15 orang dari sebelumnya delapan orang. 15 anggota tersebut terdiri atas sejumlah personel Bintara dan perwira menengah.
"Iya, ada 15 personel Polda Sumsel yang terlibat," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Senin malam.
Sayang, kepolisian tidak memberikan rincian nama personel Polda Sumsel tersebut. Mereka kini diajukan ke sidang etik untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
"Saat ini masih diajukan untuk sidang kode etik dan disiplinnya," kata Martinus seperti dilansir Antara.
Kendati kasus ini tengah diusut oleh Polda Sumsel, para pelaku tidak ditahan. "Para pelaku tidak ditahan," katanya.
Sebelumnya penyidik Saber Pungli dan Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) menyita uang Rp 4,7 miliar dari delapan oknum anggota Kepolisian Daerah Sumatera Selatan yang diduga terlibat kasus dugaan penyuapan dalam seleksi anggota polisi periode 2015-2016.
Menurut dia terkuaknya kasus ini merupakan keberhasilan kinerja Mabes Polri, yakni tim Saber Pungli dan Divisi Propam Mabes Polri. Tapi di sisi lain juga merupakan hal yang memprihatinkan.
"Ini 'shock therapy' bagi Polda lain yang menyelenggarakan rekrutmen calon polisi," tegasnya.
Dalam rekrutmen calon anggota Polri, katanya, Polri menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi untuk menjaga kualitas sistem seleksi.
"Kami harapkan tidak ada lagi anggota yang bermain dalam rekrutmen," ujarnya.
Atas perbuatannya, sejumlah oknum polisi itu terancam hukuman pelanggaran disiplin dan kode etik profesi.
"Ancamannya bisa didemosi, tidak dipromosikan, tidak boleh sekolah, sulit naik pangkat. Maksimal mereka bisa diberhentikan dengan tidak hormat," katanya.
Baca juga:
Kapolda Sumsel bantah 7 anak buahnya ditahan karena lakukan pungli
Ini modus digunakan perwira Polda Sumsel pungli penerimaan polisi
Pungli penerimaan polisi baru, tujuh perwira Polda Sumsel ditahan
Kabid Dokkes Polda Sumsel bantah pungli penerimaan anggota polisi
Mabes Polri selidiki tarif loloskan calon anggota polisi di Sumsel
Kapolda Sumsel minta Mabes Polri periksa 7 anggota di kasus pungli
Terperiksa pungli rekrutmen polri 15 orang, duit bertambah Rp 6,7 M
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa yang membuat bocah itu histeris dan melawan polisi? Bukan tanpa alasan bocah tersebut menangis histeris dan ingin memberikan perlawanan. Ternyata, dia tengah mengalami ketakutan. Sebab, sang bocah laki-laki itu diketahui bakal mengikuti acara sunatan massal yang digelar gabungan aparat setempat.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.