Anggota TNI yang Diduga Terlibat Pembunuhan Pemred Media Online Jalani Pemeriksaan
"Satu orang terindikasi, dengan inisial AS. Sekarang berada di POM I/BB untuk pendalaman lagi informasi yang diterima untuk dikembangkan," kata Donald.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) I/Bukit Barisan, Letkol Inf Donald Erickson Silitonga, mengatakan satu oknum anggota TNI berinisial AS saat ini sedang menjalani pemeriksaan terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus pembunuhan terhadap Mara Salem Harahap alias Marsal yang merupakan seorang pemimpin redaksi (pemred) media daring lokal Lasser News Today.
"Satu orang terindikasi, dengan inisial AS. Sekarang berada di POM I/BB untuk pendalaman lagi informasi yang diterima untuk dikembangkan," kata Donald kepada wartawan, Jumat (25/6) malam.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Bagaimana cara prajurit TNI menangkap 'penyusup' tersebut? Saat itu, prajurit TNI mengenakan seragam PDL nampak memegang bagian ekor biawak dan mencoba memindahkannya ke tempat lebih aman.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kenapa gudang amunisi TNI dianggap rahasia? Sehingga, tidak bisa sembarang orang bisa mengetahui terkait gudang amunisi tersebut.“Kan orang juga nggak tahu di situ ada gedung munisi. Nggak tahu (orang), karena gudang munisi kan sifatnya rahasia tertutup dia,” ujarnya.
Lanjut Donald, saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan Polda Sumatera Utara (Sumut) dalam penyelidikan tersebut. Pasalnya, AS diketahui merupakan bagian dari kelompok pelaku yang membunuh Marsal.
"Untuk lebih lanjut, biar (tunggu) hasil penyelidikan. Pangdam juga sudah menyampaikan untuk terbuka saja. Tidak ada yang ditutupi. Apabila memang terbukti sesuai dengan keterangan saksi dan barang bukti. Ini akan kami tindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, mengatakan dua orang berinisial Y dan S telah menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan Marsal itu.
Dua orang tersangka itu yakni Y berstatus sebagai manajer di sebuah tempat hiburan malam yaitu Ferrari Bar and Resto di Pematang Siantar. Sedangkan, S merupakan pemilik Ferrari Bar and Resto. Pembunuhan itu terjadi pada Jumat (18/6) sekitar pukul 23.30 WIB di Huta 7 Pasar 3, Nagori Karang Anyer, Kabupaten Simalungun, Sumut.
Pembunuhan itu dilatarbelakangi dendam dan sakit hati dari salah seorang tersangka yakni S terhadap korban.
"Motif yang bisa kami ungkap dalam penyelidikan ini adalah timbulnya rasa sakit hati dari S terhadap korban yang selalu memberitakan maraknya peredaran narkotika di tempat hiburan malam miliknya," ujar Panca.
Pemberitaan dan permintaan dari korban ternyata menimbulkan membuat resah tersangka S. Atas hal tersebut, S pun tidak bisa menjalankan usahanya. Lalu, tersangka S meminta bantuan kepada Y untuk memberikan perhitungan terhadap Marsal.
Kemudian, dua tersangka itu bertemu dengan salah seorang laki-laki yang diduga oknum anggota TNI berinisial AS. Pertemuan itu diduga untuk membahas perlakuan korban terhadap tersangka S.
Selanjutnya, tersangka S mengirim uang Rp 15 juta kepada AS dengan tujuan membeli senjata api yang akan digunakan untuk menembak korban.
Lalu pada Jumat (18/6) sekitar pukul 14.30 WIB, Y dijemput oleh AS dan selanjutnya memantau pergerakan korban yang diketahui sedang berada di sebuah warung tuak.
Pada pukul 22.30 WIB, Y dan AS pergi ke sebuah hotel untuk meminjam sepeda motor dan langsung menuju rumah korban di Kabupaten Simalungun.
Setibanya di rumah korban, Y dan AS tidak melihat mobil milik Marsal. Kedua orang itu pun lantas menuju Kota Pematang Siantar.
Namun, saat di jalan Y dan AS berpapasan dengan mobil korban. Sehingga Y dan AS berbalik arah untuk mengejar korban selanjutnya melewati mobil Marsal. Tak berselang jauh di depan, Y dan AS langsung berbalik arah.
Saat sedang berpapasan di jalan rusak A langsung menembak korban dengan senjata api. Y dan AS kemudian melarikan diri usai melakukan penembakan tersebut. Marsal ditemukan tewas di dalam mobilnya dengan luka tembak pada bagian paha.
Baca juga:
Polisi Duga Ada Anggota TNI Terlibat dalam Pembunuhan Pemred di Sumut
Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Pemimpin Redaksi di Simalungun
Polisi Tangkap Penembak Wartawan di Simalungun
Kapolda Sumut Soal Kasus Pembunuhan Pemred di Simalungun: Sudah Ada yang Diamankan
Bripka PS Bakar Istri hingga Meninggal Dunia di Sorong
Cinta Segitiga Berujung Maut di Rote Ndao, Korban Dibunuh Setelah Tiduri Istri Pelaku
Iptu RK Jadi Tersangka Pembunuhan Janda di Asrama Polres Pelalawan