Angin Puting Beliung di Pariaman, 47 Rumah Rusak dan Nihil Korban Jiwa
Kerugian akibat bencana ini sekitar Rp5 juta sampai Rp10 juta per unit rumah.
Sebanyak 47 unit rumah warga di Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat, rusak akibat diterjang angin puting beliung yang terjadi pada Kamis dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.
"Sejauh ini belum ada laporan adanya korban jiwa. Mudah-mudahan tidak ada meski ada 20 unit rumah yang mengalami rusak berat akibat bencana ini," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar saat meninjau rumah korban di Pariaman dilansir Antara, Kamis (23/12).
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Bagaimana angin puting beliung terbentuk? Mekanisme pembentukan angin puting beliung melibatkan perbedaan suhu udara di berbagai lapisan atmosfer, kelembapan udara yang cukup, dan adanya mekanisme pemutaran atau gelombang di atmosfer.
-
Di mana angin puting beliung sering terjadi? Daerah yang berpotensi memiliki kecepatan angin tinggi dan dampak yang ditimbulkan dari angin puting beliung meliputi dataran luas dengan kelembaban tinggi dan perbedaan suhu yang besar, seperti Amerika Serikat bagian tengah dan selatan, khususnya di wilayah Tornado Alley.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Kenapa angin puting beliung bisa berbahaya? Kecepatan angin dalam puting beliung bisa mencapai lebih dari 300 mph, mengakibatkan kerusakan yang besar pada struktur bangunan dan pohon.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Ia mengatakan kelurahan dan desa di Kecamatan Pariaman Tengah yang terdampak angin puting beliung yakni di Jawi-jawi II, Kampung Baru, Pondok II, Lohong dan Taratak.
Saat ini sejumlah warga mulai memperbaiki rumahnya dengan memasang atap seng baru. Ia memperkirakan kerugian akibat bencana ini sekitar Rp5 juta sampai Rp10 juta per unit rumah.
"Kami langsung memberikan bantuan yang sifatnya spontan, nanti sore setelah pendataan lengkap kami akan berikan bantuan lainnya," katanya.
Adapun bantuan yang diberikan yakni terpal, beras, tikar, selimut dan lainnya yang diharapkan dapat mengurangi beban warga yang menjadi korban.
Ia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan karena saat ini cuaca ekstrem sering menerjang daerah itu dan wilayah sekitarnya.
"Hati-hati, jika ada di lingkungan tempat tinggal berpotensi bahaya segera hindari," ujarnya.
Sementara itu, seorang warga Kelurahan Jawi-jawi II yang menjadi korban pada bencana tersebut Herman (70) mengatakan sebelum kejadian dirinya sedang menonton televisi di rumahnya, kemudian turun hujan lebat dan tidak lama setelah itu hujan mereda namun disertai angin kencang.
"Kalau keluar rumah was-was juga, tau-tau atap sudah tidak ada. Air sudah masuk ke dalam rumah," kata dia.
Saat ini bagian atap rumah korban sudah ditutup dengan terpal agar dirinya dan keluarga tidak kehujanan. Ia pun bersyukur mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat sehingga dapat mengurangi bebannya.
Baca juga:
Heboh Video Awan Berbentuk Lingkaran di Tangsel, Ini Penjelasan BMKG
Puting Beliung di Cianjur Rusak Belasan Rumah, Seorang Warga Tertimpa Tembok
Kegelisahan Warga Tangerang Korban Puting Beliung, Berharap Bantuan Cepat Pemerintah
Tersapu Puting Beliung, 29 Rumah di Kronjo Tangerang Rusak
Angin Puting Beliung Terjang Kronjo Tangerang, Satu Rumah Roboh