Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
- Lima Langkan Cegah Peradanngan Paru-paru Akibat Pneumonia
- Panduan Imunisasi dari IDAI untuk Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Vaksin PCV
- Sering Disebut Akibat Mandi Malam dan Kipas Angin, Ini Penyebab Sebenarnya Pneumonia dan Paru-paru Basah
- Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Mereka memasang termoscanner atau pendeteksi suhu tubuh di bandara itu.
"Ada lima unit termoscanner," kata General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan saat ditemui di Gedung Wistisabha PT Angkasa Pura l, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (14/12).
Ia menyebutkan, termoscanner itu akan mendeteksi suhu tubuh tamu di terminal kedatangan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Penumpang yang suhu tubuhnya tinggi atau memiliki ciri-ciri tidak sehat lainnya akan dipisahkan,
"Seandainya ditemukan dalam kondisi tidak fit, dilakukan secara profiling itu sedang tidak sehat, maka dipisahkan. KKP sendiri sudah mempunyai tempat, jadi kalau terjadi kondisi darurat dari penumpang kami itu bisa dibawa ke ruangan KKP, baik domestik dan internasional itu ada. Dan bila mana dibutuhkan rujukan lebih lanjut baru kita akan bawa," imbuhnya.
Ia menyebutkan, pihaknya mengikuti kebijakan dari pihak KKP yang mendampingi para personel di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
"KKP sudah memasang termoscanner untuk mengukur suhu tubuh penumpang yang datang. Jadi sudah dipantau juga dari kawan-kawan KKP dan sudah menempatkan personelnya di bandara untuk melihat kalau seandainya dalam profiling tersebut ada penumpang yang kelihatan pucat atau sakit itu tentu oleh kawan-kawan KKP dipisahkan," ujarnya.
"Kemudian nanti diinterview dan dicek bilamana kalau ada tindakan lebih lanjut nanti ada rujukan. Tapi sejauh ini, belum ditemukan seperti itu, sehingga penumpang yang masuk dan datang masih terus berlanjut," ujarnya.
Adanya mycoplasma pneumonia yang merebak di beberapa Negara Asia dan kembali naiknya Covid-19, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk menjaga kondisi tubuh dan badan harus selalu fit.
"Bilamana diperlukan kebijakan harus pakai masker lagi, kita akan meminta penggunaan masker lagi, sarung tangan dan hand sanitizer," ujarnya.