Arab Saudi Bagikan Smart Card kepada Jemaah Haji untuk Akses Rangkaian Ibadah di Tanah Suci
Pemerintah Arab Saudi Bagikan Smart Card kepada Jemaah Haji untuk Akses Rangkaian Ibadah
Pemerintah Arab Saudi membagikan kartu pintar (smart card) kepada jemaah haji 2024, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
- Menag: Smart Card dan Skema Murur Jadi Kunci Sukes Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024
- Smart Card Hilang, Jemaah Haji Tak Bisa Masuk Kawasan Arafah, Muzdalifah dan Mina
- INFOGRAFIS: Arab Saudi Bagikan 'Smart Card' untuk Jemaah Haji dari Berbagai Dunia, Ini Fungsinya
- Kemenag Bagikan 10.000 Smart Card untuk Jemaah Haji Indonesia, Ini Fungsi Utamanya
Arab Saudi Bagikan Smart Card kepada Jemaah Haji untuk Akses Rangkaian Ibadah di Tanah Suci
"Kebijakan penggunaan smart card baru diterapkan tahun ini oleh Pemerintah Arab Saudi. Nah, ini harus diikuti oleh jemaah Indonesia," kata Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie dalam keterangan tertulis diterima Selasa (21/5).
Jemaah haji Indonesia diminta agar selalu membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna.
"Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jemaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jemaah ke Armuzna, wajib memakainya," terang Anna.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman di Makkah mengimbau agar ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu, termasuk juga jemaah, bertanggung jawab memastikan kartu tidak hilang dan menjaga sebaik mungkin.
"Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jemaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang," ucapnya.
Khalil menambahkan, smart card akan didistribusikan melalui kepala sektor untuk diberikan kepada ketua kloter. Mereka yang akan membagikan smart card kepada jemaah melalui ketua rombongan.
"Ketua Kloter nanti yang akan membagikan ke ketua rombongan, lalu ke ketua regu dan jemaah. " ucap Khalil.
"Kami mengimbau ketua regu kloter dan jemaah haji benar- benar menjaganya agar tidak hilang," imbuhnya
Pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jemaah apabila kehilangan smart card. Namun, jumlahnya sangat terbatas.
"Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jemaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jemaah) hati-hati menyimpannya," ujar Khalil
Menurut Khalil, smart card merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa.
"Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," kata dia.
Adapun smart card didominasi warna cokelat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jemaah beserta barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jemaah.
Data tersebut antara lain berisi nama jemaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jemaah di Mekkah.