Artis-artis kontroversial ini pernah dibela Gus Dur
Berikut ini ada tiga artis kontroversial yang dibela oleh Gus Dur:
Bukan Gus Dur kalau tidak bersikap kontroversial. Ibarat kata, ketika orang lain berjalan ke timur, Gus Dur terkadang justru melawan arus memilih ke barat. Hal itu nampak dalam beberapa hal, misalnya ketika Gus Dur membela beberapa nama artis kontroversial.
Sebut saja kisah Dorce Gamalama. Artis yang memutuskan ganti kelamin dari cowok menjadi cewek, itu pernah dihujat habis-habisan. Tap apa yang dilakukan Gus Dur justru berseberangan. Dia tampil membela Dorce. Bukan hanya Dorce, ada beberapa nama artis lain yang dibela Gus Dur.
Berikut ini ada tiga artis kontroversial yang dibela oleh Gus Dur:
-
Siapa yang disebut Gus Dur sebagai wali? Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali. “Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Mengapa Gus Dur disebut sebagai Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Apa saja yang dilakukan Gus Dur untuk menunjukkan toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Bagaimana Gus Dur menanamkan nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Apa itu Gulo Puan? Konon, kudapan manis yang satu ini merupakan makanan legendaris, sebab dulunya menjadi kudapan para bangsawan dan raja Kesultanan Palembang.
Inul Daratista
Anda tentu ingat dengan kasus perseteruan antara Inul Daratista Vs Rhoma Irama pada 2003 silam. Aksi goyang "ngebor" yang menjadi ciri khas Inul menuai pro dan kontra, ada yang tetap memuji, ada pula yang menghujat habis-habisan. Rhoma, termasuk yang menghujat, dan menyerukan kepada televisi untuk memboikot Inul.
Seruan boikot dari Rhoma itu juga didukung Majelis Ulama Indonesia (MUI). KH Maruf Amin, yang ketika itu ketua Komisi Fatwa MUI berkomentar, "kalau goyang biasa yang berpengaruh (syahwat) saja haram, apalagi goyang semacam itu. Bukan hanya haram, tapi juga berbahaya."
Nah, di tengah kisruh kasus goyang "ngebor" itulah Gus Dur tampil membela Inul. Dia membela penyanyi yang mengawali karir dari panggung ke panggung itu tanpa menghiraukan hujatan dan kritikan dari berbagai pihak.
Seperti yang dituturkan oleh Imanulhaq dalam bukunya: "Fatwa Dan Canda Gusdur", waktu itu Kang Maman, demikian dia akrab disapa, bertanya kepada Gus Dur tentang alasan membela Inul. Gus Dur menjawab, "masyarakat sebaiknya memberikan peluang dan penilaian secara jujur dan apa adanya sebelum menjatuhkan vonis," katanya.
Penilaian jujur yang dimaksud Gus Dur adalah melepaskan dari berbagai tendensi kepentingan, baik kepentingan politik, ekonomi, agama, dan sebagainya. Dengan kata lain, Gus Dur menyerahkan "vonis" pencekalan Inul kepada masyarakat.
Topik pilihan: PKB | Humor Gus Dur
Dorce Gamalama
Artis lain adalah artis serba bisa, Dorce Gamalama. Dorce bahkan sempat menjenguk Gus Dur yang tengah dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Bagi dia, Gus Dur adalah sosok luar biasa. "Saya betul-betul kehilangan sosok beliau, dia segalanya buat saya, guru, ulama, penasihat saya," ujar Dorce.
Dia mengungkapkan, Gus Dur-lah yang mendukung dan membebaskan dirinya untuk memilih kepribadian yang dijalaninya sekarang ini. "Dia juga membela saya di saat memilih, apa saya akan jadi perempuan atau laki-laki pada saat itu," kenangnya.
Dorce pernah mengundang Gus Dur untuk meresmikan musala pribadi di rumahnya. Peresmian dibuka dengan menabuh bedug. Nah, setelah peresmian, bedug itu dimuseumkan oleh Dorce, dan diberi nama "Bedug Gus Dur".
Topik pilihan: PKB | Humor Gus Dur
Ahmad Dhani
Pada 2005 lalu Ahmad Dhani sempat berseteru dengan front pembela Islam (FPI). Penyebabnya adalah simbol yang dipakai Dewa (grup band Dhani). FPI menilai simbol itu mirip kaligrafi lafal "Alloh".
Simbol itu kemudian ditempel di lantai, sementara Dhani dan grup band-nya bernyanyi di atasnya. Sehingga FPI menafsiri Dhani dan teman-temannya melecehkan Alloh.
Ketika kisruh Ahmad Dhani vs FPI meruncing, Gus Dur tampil memberikan dukungan kepada Dhani. Menurut Dhani, Gus Dur adalah pemimpin sejati. Dia melindungi yang lemah dan ia tidak melihat siapapun. Kalaupun ia harus dibela ya harus dibela itu menurut Gus Dur.
Beliau tidak takut berhadapan dengan siapa. Dan harus berkepentingan untuk apa. Apakah itu pembelaannya bersifat strategis atau tidak. Jadi apapun yang dianggap benar, beliau bela.
"Saya pernah menemui atau mengalami pembelaan beberapa pemimpin atau ulama setengah-setengah tapi tidak all out seperti Gus Dur," jelasnya. Karena merasa di Bela, Dhani pernah menangis ketika berziarah ke makam Gus Dur di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Baca juga:
Guyonan Gus Dur: Antara kampus dan bioskop
Ini cara Gus Dur ubah keangkeran Istana Merdeka
'Jug ijag ijug', humor Gus Dur naik kereta
Isu dan kasus-kasus ini pernah goyang pemerintahan Gus Dur
Gus Dur, Rhoma, MUI, dan goyang 'ngebor' Inul