Asal Muasal Uang Rp27 Miliar Diduga Mengalir ke Menpora Dito Terkait Kasus Korupsi BTS Kominfo
Asal muasal dugaan aliran dana Rp27 miliar mengalir ke Dito itu diungkapkan Irwan saat bersaksi dalam sidang lanjutan korupsi BTS Kominfo di Pengadilan Tipikor.
Asal muasal dugaan aliran dana Rp27 miliar mengalir ke Dito itu diungkapkan Irwan saat bersaksi dalam sidang lanjutan korupsi BTS Kominfo di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Selasa (3/10).
Asal Muasal Uang Rp27 Miliar Diduga Mengalir ke Menpora Dito Terkait Kasus Korupsi BTS Kominfo
Terdakwa kasus korupsi BTS Kominfo, Irwan Hermawan yang juga Komisaris PT. Solitech Media Sinergy menjelaskan asal muasal aliran dana Rp27 miliar diduga mengalir ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo melalui sosok Resi.
Asal muasal dugaan aliran dana Rp27 miliar mengalir ke Dito itu diungkapkan Irwan saat bersaksi dalam sidang lanjutan korupsi BTS Kominfo di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Selasa (3/10).
"Itu sisanya di filling cabinet segitu Rp20 miliar, karena sudah diserahkan, 15, 60, 40 kan begitu kemarin," jelas Irwan.
- Kasus Korupsi BTS Bakti Kominfo, Galumbang Menak Dituntut 15 Tahun Penjara
- Menpora Dito Ariotedjo Jelaskan soal Uang Rp27 Miliar di Sidang Korupsi BTS Kominfo
- Gurita Bisnis Menpora Dito Ariotedjo Terungkap di Sidang Kasus Korupsi BTS Kominfo
- Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi yang Menjerat Mentan Syahrul Yasin Limpo
Sementara menurut Irwan, terdakwa Galumbang Menak selaku Direktur Utama PT. Mora Telematika Indonesia, melayangkan sebetulnya tidak ada obrolan mengenai jumlah uang tersebut.
"Tinggalah Rp20 miliar itu di filling cabinet, jadi enggak ada yang nyebutkan angka?" tanya Hakim, Fahzal Hendri.
"Betul pak," jawab Irwan.
Irwan mengaku meminta tolong kepada Windi Purnama selaku Direktur PT. Multimedia Berdikari Sejahtera, ketika ditanya hakim soal siapa yang menyerahkan uang Rp20 miliar. Alasannya, Windi yang memegang kunci filling cabinet tersebut.
"Bukan diserahkan, kan Pak Windi pegang kunci filling cabinetnya jadi saya minta ke Pak Windi bawa ke Pak Resi," kata Irwan.
Kendati demikian, aliran dana masih tersisa Rp7 miliar. Hakim ketua menanyakan hal tersebut kepada Irwan.
"Nah sekarang pertanyaannya, kenapa ada Rp7 miliar lagi?" kata Fahzal Hendri.
Irwan menjawab, saat itu dia melaporkan ada tambahan uang berasal dari Yusrizki selaku Dirut PT. Basis Utama Prima, sebesar 500.000 USD, atau sekitar Rp7 miliar.
"Pada saat itu saya laporkan ada tambahan seingat saya Pak Windi baru dapat lagi dari Pak Yusrizki 500.000 USD, sekitar 7 miliar rupiah," sebut Irwan.
Di sisi lain, Windi Purnama membeberkan uang Rp7 miliar dari Yusrizki berdasar yang Windi ambil dari sosok Jefri.
"Ya, yang mulia dari Pak Yusrizki kan saya sampaikan saya ambil dari saudara Jefri yang di Praja Dalam yang saya ambil berkali-kali," beber Windi.
Respons Menpora Dito Ariotedjo Disebut Kecipratan Rp27 Miliar Korupsi BTS Kominfo
Nama Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo angkat bicara soal dugaan dirinya yang ikut terseret dalam kasus rasuah proyek BTS Kominfo. Berdasarkan keterangan dalam pesidangan, Saksi Mahkota Irwan Hermawan yang merupakan Komisaris PT Solitech Media Sinergy menyebut nama Dito turut kecipratan duit senilai Rp27 miliar.
“Semua proses formil kita pasti hormati. Kan saya juga udah diperiksa pada juli udah klarifikasi dan memberikan keterangan,” kata Dito saat ditemui di Kompleks Monumen Pancasila Sakti Jakarta, Minggu (1/10).
Dito mengaku akan bersikap kooperatif dengan siapa pun. Termasuk bila kembali diminta hadir untuk bersaksi.
Dito juga mengaku tidak mau ambil pusing jika akibat dugaan kecipratan Rp27 miliar tersebut maka posisinya sebagai menteri akan digantikan.
Dito mengamini, bisa saja dinamika yang terjadi terkait sangkaan Rp27 miliar dan jabatan yang terancam diganti ada muatan politiknya. Namun dia memastikan tidak ada tindakan rasuah yang dilakukannya.
“Semua harus kita hadapi semua ada resikonya ya. (Tapi) tidak ada rasuah,” Dito menandasi.