Asal Usul Virus Corona Masuk Indonesia, Berawal dari 2 Warga Jepang
Presiden Jokowi mengumumkan dua orang di Indonesia positif terjangkit virus tersebut. Menurut Jokowi, dua WNI tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia
Virus Corona sudah masuk ke Indonesia. Pagi tadi, Presiden Jokowi mengumumkan dua orang di Indonesia positif terjangkit virus tersebut. Menurut Jokowi, dua WNI tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
"Orang Jepang ke Indonesia bertamu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Jakarta, Senin (2/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
Berikut ini ulasannya:
WN Jepang Tinggal di Malaysia
Jokowi menceritakan kronologi masuknya virus corona ke tanah air. Kasus ini terungkap setelah ada laporan warga negara Jepang dinyatakan positif usai berkunjung ke Indonesia. Pemerintah kemudian menelusuri siapa saja yang kontak dengan WN Jepang tersebut.
"Begitu ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif corona, tim dari Indonesia langsung telusuri. Orang Jepang ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu siapa ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," tutur Jokowi.
"Tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," sambung Jokowi.
Sempat Kontak dengan Warga Jepang
Setelah dilakukan penelusuran, warga Jepang yang bersangkutan ini diketahui melakukan kontak dengan dua WNI saat berada di Indonesia. Dua WNI tersebut merupakan ibu dan anak berusia 64 tahun dan 31 tahun.
Menkes Terawan Agus Putranto mengonfirmasi adanya dua WNI yang terinfeksi virus corona tersebut. Menurut penuturannya, pihak terkait telah memeriksa kediaman dua WNI itu dan langsung melakukan tindakan antisipasi penyebaran.
"Rumahnya dicek. Ibu dan anak, 64 tahun dan 31 tahun. Sudah melakukan isolasi rumah. Terkenanya di Jakarta, daerah Depok," jelas Terawan saat ditemui awak media di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/3).
Terdeteksi pada 1 Maret
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menambahkan pasien tersebut mulai terdeteksi 1 Maret 2020 kemarin.
"Terdeteksi 1 Maret. Kita sudah dengar berita. Kita langsung lakukan pemeriksaan. Kalau enggak close kontak, itu berbeda. Dibandingkan kita mengacu, karena tidak mungkin," kata Terawan.
RSPI Sulianti Saroso
Menteri Terawan mengungkap adanya dua pasien positif corona dirawat di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso. Keduanya yang merupakan ibu dan anak ini dirawat di ruangan khusus.
"Dua orang tersebut WNI. Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti, Saroso, di ruang khusus. Yang tidak terkontak dengan yang lain," ujar Terawan kepada wartawan di Istana, Selasa (2/3).
Masyarakat Tak Perlu Panik
Menteri Terawan juga mengimbau masyarakat tak perlu panik. Terawan juga menghimbau masyarakat yang merasa sehat tak perlu menggunakan masker. Hal itu menyusul dengan dua warga, ibu dan anak di Depok positif virus corona. Menurutnya, hanya yang sakit saja memakai masker.
"Tetap keputusannya dari WHO yang sakit yang pakai masker. Yang sehat tidak usah," kata Terawan di Istana Negara, Senin (2/3).
Terawan menjelaskan, kalau yang sehat pakai masker bakal percuma saja. "Dia nanti pegang-pegang tangannya dan sebagainya tetap saja bisa kena. Daripada itu mending dia yang menjauhi orang sakit. Yang sakit menutup diri," katanya.
(mdk/dan)