Asap kebakaran Riau tidak sampai ke negara tetangga
"Namun, kalau pemerintah tidak cepat mengantisipasi, maka sangat berpotensi terbawa angin ke sana (negara tetangga),"
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Sugarin menyatakan, asap akibat kebakaran lahan dan hutan yang mulai melanda daerah pesisir Provinsi Riau tidak sampai ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. "Asap memang sudah terdeteksi di Kota Dumai, tapi belum sampai ke negara tetangga. Namun, kalau pemerintah tidak cepat mengantisipasi dan titik api makin banyak, maka sangat berpotensi terbawa angin ke sana (negara tetangga)," kata Sugarin kepada Antara di Posko Satgas Siaga Asap Riau di Lanud Roesmin Nurjadin, seperti dikutip dari Antara, Rabu (25/6).
Menurut dia, BMKG sudah sejak lama memberikan peringatan dini terkait potensi kebakaran yang meningkat, dan pola arah angin yang mengarah ke Selat Malaka.
Dia mengatakan secara umum arah angin kini berembus dari Tenggara dan berbelok arah ke Timur setelah melintasi garis ekuator.
Pola embusan angin tersebut akan membawa asap hingga mencemari negara tetangga seperti yang terjadi pada 2013, apabila pemerintah terlambat mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan.
"Apalagi terjadi peningkatan suhu udara yang rata-rata di atas 35 derajat Celcius, bahkan di Dumai sempat mencapai 37 derajat. Jadi potensi kebakaran sangat tinggi, dimana hujan sangat minim," katanya.
Dia mengatakan, kondisi kering dan panas saat ini masih belum mengindikasikan dampak dari El Nino. Sebab, berdasarkan analisa BMKG masih menunjukkan pengaruh El Nino masih relatif lemah ke arah 'moderate'.
"Dampak El Nino baru bisa dikatakan ada dan terasa ketika analisa menunjukkan pengaruh yang kuat seperti yang terjadi pada 1997. Apa yang terjadi sekarang adalah kerena pengaruh musim kemarau," katanya.
Data BMKG berdasarkan pencitraan Satelit Tera dan Aqua pada 25 Juni pukul 07.00 WIB menunjukkan total titik panas (hotspot) di Pulau Sumatera mencapai 386 titik, dimana sebanyak 366 titik berada di Riau. Jumlah titik panas mengalami lonjakan tinggi dibandingkan pantauan satelit pada Selasa petang (24/6), yang mencapai 85 titik.
Dampak kebakaran lahan dan hutan mulai terlihat di daerah pesisir Riau karena asap telah menurunkan jarak pandang (visibility). Di Kota Dumai jarak pandang pada pukul 07.00 WIB turun menjadi 2 kilometer (Km) akibat adanya asap.
Meski begitu, jarak pandang masih relatif aman untuk penerbangan dari Bandara Pinang Kampai di Dumai. Sedangkan, jarak pandang di Pekanbaru masih bagus, yakni mencapai tujuh Km.
Baca juga:
Petugas pemadam kebakaran sulit jangkau pusat api di hutan Riau
Marak pembakaran hutan, posko siaga kabut asap kembali aktif
Polisi tetapkan 34 tersangka pembakaran hutan & ilegal loging
Kejar pembakar hutan, Polda Riau terjunkan 30 Brimob
Lembaga Adat Melayu kawal tegaknya hukum di cagar biosfer
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.